5. Pura di Taman Suranadi
Ada tiga kelompok pura di Taman Suranandi
yakni Pura Ulon/ Gadoh, Pura Pangentas dan Pura Pabersihan. Pura Ulon
adalah pura yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung Taman
Suranadi. Di dalam pura ini terdapat 2 mata air yakni panglukatan dan
Petirtan. Beberapa palinggih dan perlengkapan upacara yang ada dipura
ini adalah pamadsana, linggih Batara Gde Lingsar, linggih Batara Bagus
Gunung Rinjani, linggih Batara Surya Ngelurah, gedong penyimpenan, padma
petirtan, bale pelik, padma panglukatan, bale pamangku, linggih
Majapahit, palinggih tirta, kemaliq, bale banten, bale pawedan, bale
pererenan/pakemitan, bale gong dan bale kulkul. Di sebelah barat daya
Pura Ulon, ada Pura Pangentas. Pura ini merupakan pura terkecil dan
paling sederhana dibanding 3 pura lainnya di Suranadi. Sama halnya
dengan Pura Ulon, di Pura Pangentas terdapat 3 sumber mata air yakni
Pangentas, Panembak dan Tirta Mapepada. Pura ini digunakan sebagai
tempat mengambil air saat upacara Pitra Yadnya. Yang terakhir adalah
Pura Pabersihan yang terletak di 30 meter barat daya Pura Ulon. Pura ini
memiliki mata air Pabersihan. Dulu, pura Pabersihan masih berpagar
bambu, namun kini sudah berpagar tembok. Beberapa palinggih dan bangunan
pelengkap upacaradi pura ini adalah padmasari, ngelurah, tapasanu,
linggih Ida Betara Gde Lingsar, genah Mangku Ngastawa, bale banten, bale
pawedan, bale pakemitan dan gedong penyimpenan.
1. Pura Batu Bolong
Daya
tarik utama pura ini adalah karena letaknya menjorok di garis pantai
Senggigi dan berhadapan langsung dengan Selat Lombok dan Gunung Agung
Bali. Gunung Agung adalah gunung yang disucikan oleh umat Hindu.
Mengunjungi pura ini Anda akan merasakan aura spiritualisme yang berpadu
dengan keindahan alam. Tempat ibadah ini terdiri dari dua bangunan
pura. Yang pertama adalah pura yang terletak di bawah pohon dan berada
di dekat pintu masuk setelah menuruni beberapa anak tangga bernama Pura
Ratu Gede Mas Mecaling. Sedangkan pura kedua berada di atas karang yang
tingginya sekitar 4 meter berada di posisi yang mejorok. Pemandangan
paling indah Pura Batu Bolong adalah saat matahari terbenam datang.
2. Pura Gunung Pengsong
Keunikan
pura ini adalah karena terletak di ketinggian 200 meter dpl. Jika
suasana sedang cerah, kita bisa melihat puncak gunung Rinjani, panorama
hijau sawah, Teluk Lembar dan Gunung Agung Bali. Pesona inilah yang
membuat Pura Gunung Pengsong
disukai wisatawan. Tidak hanya umat Hindu yang tertarik untuk datang,
masyarakat umum pun menyukainya. Selain memiliki nilai religi, Gunung
Pensong adalah salah satu tempat persembunyian tentara Jepang [ada masa
Perang Dunia II.
3. Pura Meru
Pura Meru
adalah pura terbesar dan salah satu yang tertua di Lombok. Pura ini
menjadi symbol alam semesta dan penghormatan terhadap tiga dewa utama
agama Hindu yakni Brahma, Syiwa dan Wishnu. Tidak itu saja, Pura Meru
juga mewakili 3 gunung yakni Gunung Agung Bali, Gunung Rinjani dan
Gunung Semeru. Uniknya keberadaan Pura Meru ini berdekatan dengan masjid
dan gereja. Ketiga tempat ibadah ini mengingatkan kepada kita semua
akan pentingnya sebuah toleransi beragama.
4. Pura Lingsar
Pura
dengan luas 26 hektar ini betul-betul menunjukkan harmonisasi antara
agama Islam dan Hindu. Sehingga tak heran jika ritual 2 agama tersebut
dapat berjalan berdampingan tanpa terjadi gesekan. Sebagai simbol
menjaga kesucian pura ini maka setiap pengunjung diharuskan untuk
menggunakan selendang kuning sebagai tanda penghormatan. Kendati selalu
digunakan untuk beribadah dua agama yang berbeda namun dalam setahun
sekali ada upacara yang melibatkan umat Hindu dan Islam di pura ini.
Upacara itu bernama Perang Topat. Dalam ritual ini mereka “berperang”
menggukana topat atau ketupat yang dilemparkan kepada sesama temannya.
Maksud dari perang ini adalah sebagai tanda bersyukur atas rejeki yang
selalu dilimpahkan oleh Tuhan. Perang Topat biasanya dilakukan pada
sebelum musim tanam padi dan sesudah musim penghujan.
6. Pura Kalasa di Taman Narmada
Di Taman Narmada
terdapat Pura Kelasa. Di Pura ini setiap tahunnya diadakan upacara
Pujawali untuk menghormati Dewa Batara yang dipercaya tinggal di Gunung
Rinjani. Bentuk Pura Kelasa seperti punden berundak dan menjadi salah
satu dari pura paling tua di Lombok. Karena sejak awal memang didesain
utnuk menyerupai Gunung Rinjani, maka untuk masuk ke Pura Kelasa ini
Anda harus melewati puluhan anak tangga.
Om Santih, Santih, Santih Om
Sumber : http://lombok.panduanwisata.com/wisata-religi/6-pura-yang-wajib-anda-kunjungi-selama-di-lombok/
0 komentar:
Posting Komentar