OM SWASTIASTU

Semangat Membara Berjiwa Pemenang

Laskar Dewata

BRIGAZ LASKAR DEWATA

Mari Bergabung Bersama Kami

Sekehe Demen BRIGAZ Mendukung Bali Devata

Semangat Puputan

Akan Kembali Menggelora Di Stadion Dipta

TIMNAS MERAH PUTIH

Apapun yang terjadi Merah Putih tetap harus berkibar di langit yang biru

Senin, 28 Februari 2011

The Original Yel Yel Suporter Of Bali Devata.

1. Apa kabar , apa kabar semeton bali ,,
yo bergembira bersama kami laskar dewata...

2. Devata yg kutunggu kutunggu, bertanding lagi. Lelah lama ku berdiri berdiri.,. Menanti nanti.

Bila devata ku menang,gembiralah..
Laskar dewata mendukung mu, stiap slalu,...

3. Sudah ku bilang kau jangan lawan devata, sekarang kamu merasakan akibatnya.
Sbaiknya kamu diem dirumah saja. Duduk yg manis nonton di layar kaca..

Siapa yg suruh kau lawan devata,.
Siapa yg suruh datang ke gianyar.

4. Laskar dewata beraksi , walau panas terik matahari , berulang kali devata beraksi begitu itulah aktrasi...

Hari hari esok adalah milik kita Bali Devata juara LPI . Bergabunglah dengan laskar dewata demi kejayaan di devata.

Mari lah kawan mari kita dendangkan sebuah lagu tentang kemenangan.

5. Hey kawan mari kita dendangkan , sebuah lagu kemenangan.
Apa pun nanti yg terjadi Laskar dewata slalu setia.

6. Pssi tempatnya para napi ,sportivitas hanyalah mimpi.
Pssi tempat melacur diri.
Sudah ga punya hati nurhani.

7. Di neraka ga ada anak bali ..
Di neraka tempatnya PSSI,.
Di neraka yg ada NURDIN HALID bangsat.
Di hukum cambuk malaikat.

8. Majulah majulah majulah ,majulah devata pantang mundur .
Tunjukan lah aksimu, tundukkan lah lawan mu
kami slalu mendukungmu.

9. Dirijen : Ayo laskar dewata! Marilah bergembira,
kita dukung devata !
Skarang dan slamanya

kita : laskar dewata kita bergembira, bali devata tunjukan aksimu..
Kita dukung bali deevata..
Sekarang dan slamanya,
laskar dewata kita bergembira.

10. Hey laskar dewata ,ku kan slalu dukung devata 2x.
Dimana pun kau berada kami akan slalu ada krana kami hey Laskar dewata.

BONUS YEL Khusus untuk Tgl 07 Maret 2011
ni lagu bwt sporter LPI.

=>
siapa bilang Liga priemer ilegal?
Liga priemer milik kita semua..
Yg bilang liga priemer ilegal.
Orang yg ga pernah sekolah.

11. Bali devata, bali devata semeton bali..
Semeton bali Laskar dewata,
la la la la..
Sekarang devata menang
Solo fc yok di bunuh saja.

12. Yo ayo , ayo devata sore ini ,kita harus menang,.

(Sumber: Serdadu Kota 08 via SMS oleh anak Hooligan Because sewireh I Arif dije kaden ngindeng kuuuuuuuuuk)

Minggu, 27 Februari 2011

BaseCamp Laskar Dewata. Bonek ala Bali.

 Sebuah kenekatan didorong oleh kecintaan kepada tim Bali Devata. Saya bersama teman teman membuat sebuah langkah dengan modal nekat, berawal dari niat untuk menyediakan atribut Bali Devata atau Laskar Dewata terinspirasi dari suporter Bonek yang begitu atraktif n kreatif mencurahkan kreatifitas untuk mendukung tim kesayangannya. Tepatnya di tengah kota Denpasar di sebuah pemukiman yang malamnya terkenal dengan Black area nya Denpasar mungkin area ini begitu terkenal karena banyaknya para kupu-kupu malam dan warianya di malam hari dan berseliwerannya truk truk besar dan para salesman/girl mencari rejeki di siang hari. Kini kami hadir untuk membuat kawasan ini menjadi dikenal karena adanya Basecamp Laskar Dewata yang menyediakan berbagai atribut Laskar Dewata.
Bisa dibilang nekat, Karena Basecamp ini sebenarnya adalah kos kosan yang sangat sederhana sekali  yang bahkan jalan di depannya belum diaspal, walaupun terletak di tengah kota Denpasar. Tepatnya di Jalan Kusuma Bangsa VII no 10 ubung Denpasar (08563877716). banyak temen temen yang awalnya bingung mencari alamat ini karena walaupun ada di tengah kota namun sangat terpencil namun sebenarnya strategis karena terletak di sebelah selatan hotel aston denpasar bisa lewat Bung Tomo dan juga berada di Sebelah barat tiara grosir. Dan dengan modal yang pas-pasan patungan dari temen temen kami bertekad untuk mampu memenuhi kebutuhan akan Atribut Bali Devata/Laskar Dewata dengan harga yang terjangkau.

Untuk saat ini atribut yang tersedia baru berupa kaos suporter, Syal Bali Devata berbagai motif dan jenis namun tetap dengan 3 warna khas yaitu Tridatu. Pin dan gantungan kunci serta berbagai jenis stiker yang lumayan menarik. Kami juga sedang membuat baju dengan model berkerah dengan harga yang terjangkau dan dengan kualitas terbaik. Dan ke depan juga kami akan menambah kuantitas dan kualitas serta model atribut lainnya seperti topi khas bola, sehingga Laskar dewata nantinya gak kalah kreatifnya dengan suporter suporter lain di Indonesia.
Sing Kene Sing Keto Jeg PUPUTAN.......!!!!!!!!!! Because We Are LASKAR DEWATA..!!!!!!!!!!

Kamis, 24 Februari 2011

Revolusi PSSI..!!!

Cuma mau bilang : "REVOLUSI PSSI SEKARANG JUGA.....!!!!!!!!!!!!"

Minggu, 20 Februari 2011

Kemenangan Dalam Persaudaraan Bonek Laskar Dewata.


Minggu pagi sekitar pukul 10..saya sampai di Dipta. Ketika di parkiran Dipta dipenuhi Spanduk spanduk dari Bonek..tak terlihat anggota Laskar Dewata.Kandang Bali Devata tampak lebih mirip jadi kandangnya Persebaya. Atribut Laskar Dewata pun hanya terlihat di lapak lapak pedagang yang baru menata dagangan. Sementara nyanyian Bonek menggema di seantero stadion.

Ketika itu aku mendatangi lapak temanku untuk menyerahkan barang dagangan berupa syal dan baju. aku sendiri memakai Kaos merah Laskar Dewata berkeliling stadion sambil kenalan sama beberapa Bonek dengan bahasa jawaku yang terbata bata. sambil sedikit jeprat jepret bersama mereka.

Menjelang siang gelombang suporter Bonek semakin memenuhi parkiran. Beberapa anggota serdadu kota tampak berseliweran mengamati situasi. Kemudian disusul dengan truk truk aparat Kepolisiandatang silih berganti. Tampak pula Mobil anti huru hara yang sempat terjerembab di lumpur parkiran. Bonek terus bernyanyi tanpa henti sambil mengrubungi dagang dagang makananan. Para dagang mengaku mendapat banyak rejeki hari ini. Bonek tak sebringas cerita cerita yang dulu. Mereka tampak bersahabat.

Pukul 2 siang tampak beberapa Laskar Dewata hadir ke stadion dan mereka tampak takjub melihat parkiran stadion dipenuhi atribut Bonek dan ribuan Bonek menyanyi meramaikan stadion. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Rombongan Bonek pun datang lagi ratusan jumlahnya..katanya mereka habis jalan jalan dari sanur, rata rata menggunakan udeng hijau tampak matching dengan kostum mereka yang hijau juga.

Gelombang Laskar Dewata mulai menyemut ke Stadion ketika Bonek sudah mulai memasuki tribun selatan dan memasang spanduk spanduk besar di sudut sudut stadion.Laskar Dewata seperti biasa datang dari berbagai penjuru menyerbu loket dan lapak lapak pedagang. Mereka tampak JENGAH melihat Kandang mereka di penuhi Bonek. Atribut TRIDATU mulai sedikit demi sedikit meramaikan stadion. Bonek sempat menjadi tontonan ketika ada beberapa Bonek yang memanjat pipa stadion untuk naik ke atas tower.
Laskar Dewata pun mulai memenuhi tribun timur sampai utara ketika pertandingan, sementara tribun selatan sudah menjadi lautan hijau.

Kickoff pun di mulai disambut sorak sorai kedua pendukung dan di luar stadion pun masih banyak Laskar dewata yang belum kebagian tiket. Tribun di utara VIP tampak masih kosong. Situasi sempat memanas ketika bangku cadangan Persebaya 1927 menjadi sasaran aksi pelemparan botol air mineral, dalam laga Liga Primer Indonesia, di Stadion Kapten Dipta, Minggu (20/2/2011).

Aksi pelemparan ini dilakukan oleh penonton yang tak berkostum seragam suporter Bali De Vata. Pelemparan terjadi setelah seorang pemain Bali De Vata asal Korea Selatan, Jun Hen Bok, menerima kartu merah dari wasit Hery Kustanto. Jun terbukti menyikut gelandang mungil Persebaya, Rendy Irwan.

Alih-alih terprovokasi dengan suasana pertandingan yang panas, ribuan Bonek dan suporter Bali De Vata justru menjawabnya dengan aksi 'mexican wave'. Gulungan ombak antarsuporter bersahut-sahutan.

Bonek dan suporter Bali De Vata juga bersama-sama menyanyikan 'Bonek-Bali kita saudara, Bonek-Bali kita saudara."

"Kami memang tidak percaya yang melakukan aksi lempar tersebut adalah suporter Bali. Sejak awal, kami disambut dengan baik. Jadi aneh jika tiba-tiba ada gesekan," kata Badi, Bonek asal Pasuruan.

Dalam twitternya, Humas LPI Abi Hasantoso juga meminta agar Bonek dan suporter Bali De Vata tak terpancing. "Buat suporter Persebaya 1927 dan Bali DeVata jangan terpancing dengan para penyusup yang coba buat kisruh di dalam Stadion Dipta Gianyar," tulisnya.

Tribun pojok mulai dipenuhi penonton sehingga mungkin baru pertama kali stadion ini dipenuhi secara full total. Saya sendiri merasa merinding ketika melihat gulungan ombak mengelilingi stadion di iringi yel yel yang saling bersahutan sepanjang laga.

Meski kalah dalam jumlah pemain, Bali Devata justru berhasil mencetak gol lebih dulu. Di menit ke-35, mereka mendapat hadiah penalti setelah pemain Persebaya 1927 melakukan handsball di area terlarang. Ilija Spasojevic yang menjadi eksekutor menunaikan tugasnya dengan sempurna. Bali Devata 1, Persebaya 1927 0.

Delapan menit berselang, tim tuan rumah menggandakan keunggulannya. Kembali Spasojevic sukses menggetarkan gawang Persebaya 1927 lewat sebuah sepakan keras dari dalam kotak penalti.

Anak-anak Surabaya akhirnya berhasil memperkecil kedudukan di injury time babak pertama lewat penalti I Made Wirahadi. Hadiah penalti diberikan setelah pemain tuan rumah melakukan handsball.

Di babak kedua, anak asuhan Aji Santoso terus berupaya menyamakan kedudukan. Andik Vermansyah berulang kali merepotkan barisan pertahanan tuan rumah lewat tusukan-tusukannya.

Upaya yang dilakukan oleh John Tarkpor juga belum membuahkan hasil. Sepakan keras gelandang asal Liberia itu masih menerpa mistar tim tuan rumah.

Hingga laga berakhir, tak ada lagi gol yang tercipta. Kemenangan 2-1 membawa Bali Devata naik ke peringkat kedua klasemen sementara dengan koleksi 13 poin dari enam laga.

Sementara bagi kubu Persebaya 1927, ini adalah kekalahan pertama mereka dalam kompetisi Liga Primer Indonesia. Sebelumnya, mereka selalu meraih poin penuh dalam empat laga yang telah dilalui. Mereka turun ke peringkat ketiga dengan raihan 12 poin dari lima laga.
 ratusan Bonek di akhir laga bertukar atribut dengan Laskar Dewata. Saya sendiri bertukar syal dengan anak bonek dan sempat juga membagikan Stiker Laskar Dewata ke para Bonita.

Hari menjelang malam ketika Truk truk berdatangan untuk mengantar Bonek sampai Pelabuhan Gilimanuk. Aparat tampak sibuk mengatur Bonek agar segera naik ke truk. Dan kemudian iring iringan bonek meninggalkan stadion sambil bernyanyi sayonara Bonek Laskar Dewata kita Saudara. Semoga laga ini bisa menjadi contoh kalau pertandingan yang mempertemukan dua kelompok besar suporter tidak selalu rusuh. Semoga Persahabatan antar suporter bisa terjalin selamanya. Salam Damai dalam Bhinneka Tunggal Ika.. Inilah Indonesia. Sing Kene Sing Keto Jeg PUPUTAN.......!!!!!!!!!! Because We Are LASKAR DEWATA..!!!!!!!!!!

Kamis, 17 Februari 2011

The Spirit of Poleng


Poleng sebuah warna yang sangat identik dengan Bali. Poleng bukan sekedar warna, namun memiliki arti dan filosofi yang mendalam. Oleh sebab itu banyak sekali kita temukan warna poleng di berbagai kegiatan budaya di Bali. Karena Poleng merupakan suatu identitas bagi orang Bali dan sampai sekarang warna ini melekat dalam simbol-simbol budaya Bali. Bahkan dalam dunia persepak bolaan di Bali pun identik dengan warna poleng. Hal ini saya lihat sendiri saat laga kandang Bali Devata, Suporter yang tidak punya kostum suporter memakai kain poleng sebagai ikat kepala dan ada juga yang mengecat tubuhnya dengan warna poleng tridatu. Ketika saya tanya mereka jawab dengan tegas " Yen Sing Poleng sing Bali". Mereka secara sadar ataupun tidak telah ikut menjaga dan melestarikan simbol-simbol budaya para leluhurnya.

Dalam kehidupan orang Bali sebenarnya dikenal ada tiga macam warna Poleng. Yang pertama, Warna poleng ”Hitam dan Putih” seperti  warna papan catur ini disebut dengan Poleng ”Rwa Bhineda”. Warna Poleng ini terdiri dari warna hitam dan putih yang merupakan simbolik dari Dharma dan Adharma, atau unsur positif dan unsur negatif.

Poleng yang kedua adalah perpaduan warna antara warna Hitam, warna Abu-abu, dan warna Putih. Warna Poleng ini disebut dengan ”Poleng Sudhamala”. Makna yang terkandung didalamnya yaitu warna Hitam merupakan simbol dari Adharma/ unsur negatif, warna putih merupakan simbol dari Dharma/ unsur positif. Sedangkan warna abu-abu ini merupakan sebagai warna penyelaras dari makna Dharma/ unsur Positif (Warna Putih) dan Adharma/ unsur negatif (warna Hitam).

Warna Poleng yang ketiga adalah ”Poleng Tridatu”, yaitu : kombinasi perpaduan dari tiga warna yaitu : Warna Merah, Warna Hitam dan Warna Putih. Warna Merah dalam ”Tridatu” ini merupakan lambang dari Rajas, sifat energik. Warna hitam dalam Tridatu ini melambangkan Tamas, atau sifat malas dan Warna Putih simbol dari Satwam yaitu kebijaksanaan atau kebaikan. Adapula yang memaknai Warna tridatu ini sebagai perlambang penyatuan dari Tri Murti yang mana warna Merah merupakan simbolik dari Dewa Brahma, Warna Hitam simbolik dari Dewa Wisnu dan Putih merupakan simbolik dari Dewa Siwa.

Warna Poleng secara umum pada masyarakat Hindu Bali biasa kita bisa lihat dan dipergunakan pada pakaian Para Pecalang, pada Kul kul (kentongan), patung-patung Penjaga Pintu Gerbang, atau juga biasanya dipakai oleh para Balian. Kesemuanya itu tadi merupakan perlambang dari Penjaga.

Oke deh, demikian sedikit ulasan tentang filosofi poleng yang saya dapet dari http://www.sujanatanahlot.com.
Semoga poleng tidak hanya sekedar menjadi atribut orang Bali, tetapi menjadi spirit bagi kita semua agar bisa menjadi manusia Bali yang lebih baik lagi. Dan semoga Poleng bisa menjaga diri kita semua dari pikiran-pikiran yang tidak baik. Salam Rahayu sareng sami, Suksma.

Selasa, 15 Februari 2011

Pidato Bung Karno : Negara Pancasila

Kenapa Indonesia tidak dibentuk sebagai Negara Agama, tapi dibentuk sebagai Negara berlandaskan Pancasila, Negara yang menghormati keragaman budaya dan agama. Negara sebagai rumah besar bersama tidak ada mayoritas dan minoritas : MAKA BACALAH PIDATO BUNG KARNO INI....anda akan mengerti kesadaran jenis apa yang dimiliki para pendiri ba...ngsa Indonesia.


Pidato Bung Karno : Negara Pancasila

Terbanglah kapal udaraku datang di daerah Aceh. Rakyat Aceh menyambut kedatangan Presiden, rakayat beragama Islam. Terbang lagi kapal udaraku, turun di Siborong-borong darah Batak. Rakyat Batak menyambut dengan gegap-gempita kedatangan Republik Indonesia, agamanya Kristen.

Terbang lagi, Saudara-saudara, dekat Sibolga, agama Kristen. Terbang lagi ke Selatan ke Sumatra Tengah dan Sumatra Selatan, agama Islam. Demikianlah pulau di Jawa, kebanyakan beragama Islam, disana Kristen, disini Kristen. Terang lagi kapal udaraku ke Banjarmasin, kebanyakan Islam. Tetapi di Banjarmasin itu aku bertemu utusan-utusan dari suku Dayak, Saudara-saudara. Malahan di Samarinda aku berjumpa dengan utusan-utusan, bahwa rakyat Dayak yang sembilan hari sembilan malam turun dari gunung-gunung untuk menjumpai Presiden Republik Indonesia. Mereka tidak beragama Islam, tetapi beragama agamanya sendiri.

Aku ber-ibu orang Bali. Idayu Nyoman Rai nama Ibuku. Malahan jikalau aku beristirahat di Tampaksiring, desa kecil di Bali, rakyat Bali menyebut aku, kecuali Bung Karno, Bapak Karno, menyebut aku, Ida Bagus Made Karno. Aku melihat masyarakat Bali yang dua juta manusia itu beragama Hindu-Bali. Di Singaraja ada masyarakat Islam sedikit. Di Denpasar ada masyarakat Islam sedikit. Terbang lagi kapal udaraku ke Sumbawa, Islam. Terbang kapal udaraku ke Flores, pulau dimana aku dulu di internir rakyat Flores kenal akan Bung Karno, Bung Karno kenal akan rakyat Flores, sebagian besar rakyat Flores itu beragama Roma Katolik (Kristen). Terbang lagi kapal udaraku ke Timor, sebagian besar rakyatnya Kristen Protestan. Terbang lagi kapal udaraku ke Ambon, Kristen. Sekitar Ambon itu adalah masyarakat Kristren. Terbang lagi ke Utara ke Ternate, Islam di Ternate. Dari Ternate terbang ke Manado. Minahasa sekelilingnya Kristen, ke Selatan Makasar, Islam. Di Tengah Sulawesi, Toraja sebagian besar Kristen, sebagian belum beragama.

Benar apa tidak perkataanku, Saudara-saudara, bahwa Bangsa Indonesia adalah beraneka agama? Demikian pula aku berkata, bahwa bangsa Indonesia ini beraneka adat-istiadat, beraneka suku pula. Beraneka suku, beraneka agama, beraneka adat-istiadat. Ini yang menjadi pikiran Bapak berpuluh-puluh tahun.

Sebelum kita memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 angustus 1945, aku ingin bersama-sama dengan pejuang lain membentuk satu wadah. Wadah yang bernama Negara. Wadah untuk masyarakat, bagi masyarakat yang beraneka agama, beraneka suku, beraneka adat-istiadat!

Aku ingin membentuk satu wadah yang tidak retak, yang utuh, yang mau menerima semua masyarakat Indonesia yang beraneka itu dan yang masyarakat Indonesia mau duduk pula di dalamnya, yang diterima oleh Saudara-saudara beragama Islam, yang beragama Kristen Katholik, yang beragama Kristen Protestan, yang beragama Hindu-Bali, dan oleh Saudara-saudara yang beragama lain, yang bisa diterima oleh Saudara-saudara yang adat-istiadatnya begitu, dan yang bias diterima oleh sekalian Saudara.

Aku tidak mencipta Pancasila, Saudara-saudara. Sebab sesuatu dasar Negara ciptaan tidak akan bertahan lama. Ini adalah suatu ajaran yang dari mula-mulanya ku pegang teguh. Jikalau engkau hendak mengadakan dasar untuk sesuatu Negara, dasar untuk sesuatu wadah, jangan bikin sendiri, jangan anggit sendiri, jangan karang sendiri.

Selamilah sedalam-dalamnya lautan daripada sejarah! Gali sedalam-dalamnya bumi dari pada Sejarah!

Aku melihat masyarakat Indonesia, sejarah rakyat Indonesia. Dan aku menggali lima mutiara yang terbenam di dalamnya, yang tadinya lima mutiara itu cemerlang tetapi karena oleh penjajahan asing yang 350 tahun lamanya, terbenam kembali di dalam bumi bangsa Indonesia ini.

Aku oleh sekolah tingggi Universitas Gajah Mada di anugerahi titel Doctor Honoris (title Doctor Kehormatan) dalam ilmu ketatanegaraan. Tatkala promotor Prof. Mr. Notonagoro mengucapkan pidatonya pada ucapan pemberian title Doctor Honoris Causa, pada waktu itu beliau berkata: “Saudara Soekarno kami menghadiahkan kepada saudara title kehormatan Docotor Honoris Causa dalam ilmu ketatatanegaraan, oleh karena saudara pencipta Pancasila.”

Di dalam jawaban itu aku berkata: “Dengan terharu aku menerima title Doctor Honoris Causa yang dihadiakan kepadaku oleh Universitas Gajah mada, tetapi aku tolak dengan tegas ucapan Professor Notonagoro, bahwa aku adalah pencipta Pancasila.”

Aku bukan pencipta Pancasila. Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri. Aku hanya menggali Pancasila daripada buminya bangsa Indonesia. Pancasila terbenam didalam bumi bangsa Indonesia 350 tahun lamanya. Aku gali kembali dan aku persembahkan Pancasila ini diatas persada bangsa Indonesia kembali.

Tidaklah benar, Saudara-saudara, bahwa kita sebelum ada Bung Karno, sebelum ada Republik Indonesia, sebenarnya telah mengenal akan Pancasila? Tidaklah benar kita dari dahulu mula telah mengenal Tuhan, hidup didalam alam ketuhanan Yang Maha Esa? Kita dahulu pernah menguraikan ini panjang lebar. Bukan anggitan baru, bukan karangan baru. Tetapi sejak dahulu mula bangsa Indonesia adalah satu bangsa pencipta kepada Ketuhanan. Yah.., kemudian Ketuhanan itu disempurnakan oleh agama-agama. Di sempurnakan oleh Agama Islam, disempurnakan oleh Agama Kristen. Tetapi dari dahulu mula kita adalah satu bangsa yang berketuhanan.

Demikian pula, tidaklah benar bahwa kita ini dari dahulu mula telah cinta kepada Tanah Air dan Bangsa? Hidup didalam alam kebangsaan? Dan bukan saja kebangsaan kecil, tetapi kebangsaan Indonesia. Hai.., Engkau pemuda-pemuda, pernah engkau mendengar nama kerajaan Mataram? Kerjaaan Mataram yang memebuat candi-candi Prambanan, candi Brobuduru? Kerajaan mataram kedua di waktu itu dibawah pimpinan Sultan Agung Hanjokrokusumo? Tahukah suadara-saudara akan arti perkataan Mataram? Jikalau tidak tahu maka aku akan berkata kepadamu “Mataram berarti Ibu”. Masih ada persamaan perkataan Mataram itu, misalnya perkataan Metter di dalam bahasa Jerman, Ibu, Mother dalam bahasa Inggris, Ibu. Moeder dalam bahasa Belanda, Ibu. Mater dalam bahasa Latin, Ibu. Mataram berarti Ibu.
Demikian kita cinta kepada Bangsa dan Tanah Air dari zaman dahulu mula, sehingga negeri kita, negara kita, kita putuskan Mataram.

Rasa kebangsaa, bukan rasa baru bagi kita. Mungkinkah mempunyai kerajaan seperti kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dahulu, jikalau kita tidak mepunyai rasa kebangsaan yang berkobar-kobar di dalam dada kita?

Yaaah.., kata pemimpin besar yang bernama Gajah Mada.Sang Maha Patih Ihino Gajah mada. Benar, kita mempunya pemimpin besar itu. Benar, pemimpin besar itu telah bersumpah satu kali, tidak akan makan kelapa jikalau belum segenap kepulauan indonesia tergabung di dalam satu negara yang besar. Benar, kita mempunyai pemimpin yang besar itu. Tetapi apakah pemimpin ini yang sebenarnya pencipta dari pada kesatuan kerajaan Majapahit? Tidak!

Pemimpin besar sekedar adalah sambungan lidah daripada rasanya rakyat jelata. Tidak ada satu orang pemimpin besar, walaupun besarnya bagaimanapun juga, bisa membentuk negara yang sebesar Majapahit – ialah satu negara yang besar, yang wilayahnya dari Sabang samapai ke Marauke, bahakan samapai ke daerah Philipina sekarang.

Katakanlah Bung Karno pemimpin besar atau pemimpin kecil, pemimpin gurem atau yang bagaimana, tetapi jikalau ada yang berkata: “Bung Karno yang mengadakan Republik Indonesia.“ Tidak Benar!!! Jangan pun satu Soekarno, sepuluh Soekarno, seratus Soekarno, seribu Soekarno tidak akan bisa membentuk negara Republik Indonesia, jikalau segenap rakayat jelata Republik Indonesia tidak berjuang mati-matian!”

Kemerdekaaan adalah hasil dari segenap perjuangan rakyat. Maka itu pula menjadi pikiran Bapak, negara Republik Indonesia ini bukan milik satu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang samapai ke marauke! Perjuangan untuk merebut kemerdekaan ini dijalankan oleh semua bangsa Indonesia.

Aku melihat didalam daerah-daerah yang kukunjungi, dimana pun aku datang, aku melihat Taman-taman Pahlawan. Bukan saja di bagian-bagian yang beragama Islam, tetapi juga di bagian-bagian yang beragama Kristen. Aku melihat Taman-taman Pahlawan dimana-mana. Di sini di Surabaya, pada tanggal 10 november tahun 1945 siapa yang berjuang d sini???

Segenap pemuda-pemudi, kyai, kaum buruh, kaum tani, segenap rakyat Surabaya berjuang dengan tiada perbedaan agama, adat-istiadat, golongan atau suku.

Rasa kebangsaan kita sudah sejak dari zaman dahulu, demikian pula rasa prikemanusiaan. Kita bangsa Indonesia adalah satu-satunya bangsa di dalam sejarah dunia, satu-satunya bangsa yang tidak pernah menjajah bangsa lain adalah bangsa Indonesia. Aku tantang orang-orang ahli sejarah yang bisa membuktikan, bahwa bangsa Indonesia pernah menjajah kepada bangsa lain.

Apa sebab? Oleh karena bansa Indonesia diatas dasar perikemanusiaan sejak dari zaman dahulu. Dari zaman Hindu kita sudah mengenal perikemanusiaan. Disempurnakan lagi rasa perikemanusiaan itudengan agama-agama yang kemudian.

Di dalam zaman Hindu kita telah mengenal ucapan: “Tat Twam Asi”. Apa artinya Tat Twam Asi? Tat Twam Asi berarti “Aku adalah dia”, dia adalah aku”. Dia pakai, aku ikut pakai. Dia senang, aku ikut senang. Aku senang, dia ikut senang. Aku sakit, dia ikut sakit. Tat Twam Asi–perikemanusiaan.

Kemudian datanglah disini agama Islam, mengajarkan pada perikemanusiaan pula. Malah lebih sempurna. Diajarkan kepada kita akan ajaran-ajaran fardhu kifayah, kewajiban-kewajiban yang dipikulkan kepada seluruh masyarakat. Misalnya, jikalau ada orang mati di kampungmu dan kalau orang mati itu tiada terkubur, siapa yang dianggap berdosa, siapa yang dikatakan berdosa, siapa yang akan mendapatkan siksaan daripada dosa itu? Bukan sekedar kerabata famili daripada sang mati itu, Tidak! Segenap masyarakat disitu ikut bertanggung jawab.

Demikian pula dengan agama Kristen. Tidakkkah agama Kristen kita itu diajarkan: cinta kepada Tuhan lebih dari pada segala sesuatu; dan cinta kepada manusia lebih daripada cinta kita sendiri: Hebs U naasten lief gelijk U zelve, God boven alles”. Jadi rasa kemanusiaan bukan barang baru bagi kita.

Demikian pula rasa kedaulatan rakyat. Apa sebab pergerakan Nasional Indonesia laksana api mencetus dan meledakan segenap rasa kebangsaan Indonesia? Oleh karena pergerakan nasional Indonesia itu berdiri diatas dasar kedaulatan rakyat. Engkau ikut berjuang! Dai dahulu malu kita gandrung kepada kedaulatan rakyat. Apa sebab engkau ikut berjuang? Oleh karena engkau merasa memperjuangkan dasar kedaulatan rakyat.

Bangsa Indonesia dari dahulu mula telah mengenal kedaulatan rakyat, hidup di dalam alam kedaulatan rakyat. Demokrasi bukan barang baru bagi kita. Demikian pula cita-cita keadilan sosial, bukan cita-cita baru bagi kita. Jangan kira, bahwa cita-cita keadilan sosial itu buatan Bung Karno, Bung hatta, atau komunis atau kaum serikat rakyat, kaum sosialis, Tidak!

*) Pidato di Surabaya, 24 September 1955.

Mari Buktikan Bonek Laskar Dewata Cinta Damai..!!!!!!!


Partai besar dan seru bakal berlangsung di Stadion Dipta.Sebuah laga bergengsi papan atas di lanjutan Liga Primer Indonesia akan terjadi di hadapan kita. Tuan rumah Bali Devata sebuah klub baru yang langsung menjadi idola pecinta bola bali akan berhadapan dengan Persebaya 1927 sebuah klub legendaris dari kota Surabaya. Persebaya yang dikenal dengan suporter fanatiknya Bonek bahkan dikabarkan akan hadir dengan dukungan 7 ribu - 10 ribu Bonek. Hal ini tentu saja akan membuat "JENGAH" Suporter Bali Devata yang tergabung dalam wadah Suporter Laskar Dewata.Laga ini dipastikan berlangsung seru bagaimana tidak Persebaya sendiri diperkuat striker berdarah Bali yaitu I Made Wirahadi yang sudah mencetak 4 Gol sepanjang bergulirnya LPI. Hal ini tentu saja menarik perhatian krama Bali untuk menyaksikan kehebatan pemain asal Bali tersebut.
Dan Semoga laga ini menghadirkan permainan yang sportif dari kedua belah pihak dan juga para suporter fanatik kedua belah pihak dapat memberikan dukungan secara maksimal namun tetap dengan susana damai. Sehingga tujuan digelarnya LPI ini dapat terwujud yakni menghadirkan laga yang berkualitas dari klub yang profesional dan Suporter Fanatik yang tetap damai apaun hasil dari Laga ini. Kalah menang subo biaso yang penting tampil maksimal. Smoga Laskar Dewata dan Bonek bisa menjadi contoh baik persahabatan antar suporter di Indonesia. MARI BUKTIKAN BONEK LASKAR DEWATA CINTA DAMAI...!!!!!Sing Kene Sing Keto Jeg PUPUTAN.......!!!!!!!!!! Because We Are LASKAR DEWATA..!!!!!!!!!!

Sepenggal Kisah Sore

sore ini
ketika mata tak mau terbuka
hati masih perih
setelah malam indah
paksa tubuh tuk bangkit
dari sarang kenyamanan
tuntut keaktifan
sesak dada terasa hitam bawah sadar
tapi kuharus beranjak
bangun dari tidurku
tuk menggapai asa yang tertunda

Aku
Namaku
Diriku
Ingatlah aku
Namaku selalu
Andai kau tau
Malaikat cinta
Akan hadir
Hari-harikan cerah
Asal kau ingat aku
Raihlah cinta
Aku
Namaku
Ingatlah selalu

Mawar hitam
Anganku entah dimana
Hidupku sedetik lagi
Andai kau ada
Rasakan hatiku
Aku slalu ada untukmu
Nantikan hadirmu
I Miss U

Aliran darah
Niatkan inginku
Dapatkan kau
Irisan daging
Nafaskan Cintaku
Alunkan laguku
Mantramkan doaku
Andai kau tau
Hariku sepi tanpamu
Asaku hilang
Rasaku lenyap
Akankah kau datang?
Nafasku padamu
Inginku hanya kamu

karya cinta dalam genggam
sepintas tak tampak
dan takkan terlihat
belatung hitam hiasi neraka
jeruji panas mengurung hati
akankah karya itu datang
hanya impian tak nyata
terbelenggu siksa batin terlama
sakit dan teramat sakit
tak terlukis kata
sunyi sepi patah hati
pudar sudah
habis suda hatiku
terhempas bibirmu

cinta ini janggalan hati
batin ini sempalan jiwa
cinta apa yang kau mau
hati apa yang kau ingin
katakan padaku
resapi jiwa dalam guratan tangan
lantunkan nadamu
hibur hatiku
hilangkan sedihku
bangkitkan semangatku
karena kau belahan jiwaku
separuh nafasku



Senin, 14 Februari 2011

Kis - 2501 Sebuah lagu yang bisa bikin hati terenyuh.



Sebuah lagu yang bisa bikin aku berlinang air mata saat menyanyikan lagu ini berteman gitar bolong di dinginnya malam. Sangat mengena dan mengharukan sekali. Coba lagu ini ada versi bahasa indonesianya kemungkinan akan meledak di pasaran.


intro:           
 G                                D              Em
 hu.........whiu.....hu.......hu.......hu.....

             Bm                C            
 whiu.....hu.......hu.......hu.....

 Cm                 G                    D
 hu....hu...hu....hu....hu....

    G                              D         Em
 hu.........whiu.....hu.......hu.......hu.....

             Bm                C         
 whiu.....hu.......hu.......hu.....

 Cm                G         D     
 hu...hu...hu...hu....hu...

verse 1

 C                  G               Em                             D
 nah...       terserah         jalanang         apa     keneh       adi

  C                                  G                   Em                    D
 yen     ento      saja     melah       yadiastun          beli    sakit      hati

pre reff
  C                 G                                                            D
 demi      adi    beli    akan      lakukan        yang      terbaik

  C                  G                                                          D
 demi      adi    i  will    do    everything    to    make       you     happy

         
reff

       G                      D                            Em
 dumadak          je    adi    nepukin        anak      muani

            Bm                             C                          Bm     C              D
 ane     luungan        teken       beli    cara     ne    sesai,      sesai     orang       adi

     G                      D                            Em
 nanging         ada    tresna        nu   di   hati 

                  Bm                   G                    Bm             C                         D
beli     tusing      kal    merubah rasa     sayang        beli    sumpah        mati      beli    sayang       adi


intro

pre reff

reff

intro


Mantabkan lagunya..ayo ambil gitar kita bernyanyi bersama. semoga bermanfaat.

Minggu, 13 Februari 2011

Valentine VS Egoisme


Saya gak peduli valentine berasal dari mana dan di sebarkan oleh siapa. Yang saya peduli cuma valentine bisa membuat banyak orang bahagia.Bisa membuat orang ingat akan pentingnya kasih sayang terhadap sesama. Saya juga pernah mengaitkannya dengan agama atau keyakinan manapun. Valentine bukan hanya sekedar coklat atau bunga, namun lebih dari itu adalah besarnya cinta dan kasih sayang yang sebenarnya kita miliki. Namun selama ini terkubur oleh rasa amarah yang disebabkan keegoisan kita sendiri. Cinta adalah anugerah dari Tuhan. Menyebarkan cinta dan kasih ke semua orang saya rasa adalah tujuan yang mulia. Coba kita bayangkan betapa indahnya dunia ini jika dipenuhi cinta dan kasih sayang. Kita rindu akan indahnya perdamaian yang akhir akhir ini sering di rusak oleh keegoisan kita sendiri. Marilah jadikan hari hari kita dipenuhi cinta, jadikan setiap hari adalah valentine. Agar kita selalu ingat cinta dan kasih sayang mampu mengalahkan segalanya. Akhir kata Happy Valentine semuanya.

Sabtu, 12 Februari 2011

Back to PANCASILA Bro..!!!

Sungguh sedih rasanya melihat kondisi bangsa kita sekarang yang tercabik-cabik oleh Anarkisme dan Korupsi, bagaimana tidak Negara yang dibangun dengan pengorbanan yang begitu besar seakan hancur dan luluh lantak oleh prilaku kita sendiri. Musuh kita saat ini bukanlah pihak asing namun diri kita sendiri yang dirasuki hawa nafsu yang begitu membabi buta, keserakahan dan egoisme untuk menguasai satu sama lain dan seakan kita lupa kalau kita semua ini bersaudara.
Mungkin inilah saatnya bagi kita semua untuk kembali menerapkan Pancasila sebagai sebuah i'tikad sebuah bangsa majemuk dalam kehidupan sehari-hari.  Kandungan yang tetera didalamnya
umum dan mencakup berbagai kebutuhan yang semestinya dimiliki suatu
bangsa yang ingin terus maju dan berkembang.
Untuk itu mari kita pelajari kembali dan coba kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 45 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.
  
Sila pertama  : Ketuhanan Yang Maha Esa
Bintang.
  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Rantai.
  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga : Pesatuan Indonesia

Pohon Beringin.
  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.

Kepala Banteng
  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Padi Dan Kapas.
  1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  4. Menghormati hak orang lain.
  5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  9. Suka bekerja keras.
  10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Semoga Pancasila tidak hanya menjadi pajangan dan sekedar lambang. Semoga Indonesia bisa kembali Bangkit dan Berjaya. Pancasila untuk kedamaian Indonesia..!!!

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

Selasa, 08 Februari 2011

Dasi dari Mr.Kom

Selasa 8 februari 2011, Bangun di pagi hari setelah ada sms GUBRAK.,seperti biasa penuh dengan kata mutiara..lihat laptop masih nyala dan si Ucup yang tergeletak abis begadang FBan..biasa gratisan haha. Langsung online dah saat hujan deras mengguyur bumi Bali ini. Cek Fanspage Laskar Dewata yang udah mencapai like 1600 orang sambil chat ama semeton Tabanan For Bali Devata ngomongin banyak hal yang kebanyakan tentang ada rencana mau nonton partai tandang ke Semarang.
Nggak kerasa jarum jam udah di angka 10, waktunya mandi mau cepet-cepet ke kantor, apalagi baru dapet telpon dari Anik kalo ada request dari Jakarta. Mandi dan berpakaian seperti biasa ke Kantor Sunlife di daerah Gatsu cuma 5 menit dari Basecamp.
Sampai kantor ketemu Pak Tu Wijaya the close friend..biasalah becanda becanda dikit sambil maem resoles buat ngeganjel. Tapi ada yang beda di kantor saat itu. Kok banyak yang pake dasi dan si Bos Mr. Kom mulai sliweran tuh seperti biasa nyapa ke setiap orang. Akhirnya sampai juga Pak Kom di dekatku. Ketika sedang asik ngitung uang case nasabah sambil nulis kwitansi dia nepuk pundakku.
Mr.Kom : Halo SM Bajera (Pak Kom biasa manggil aku bajera, karena aku berasal dari Bajera, begitu juga Istri beliau dari Bajera juga) belum tahu peraturan baru. Di tanya gitu tentu aja aku bingung..trus baru inget klo 2 hari yang lalu dapet sms dari Pak agus klo mulai saat ini tiap Hari senin sampai kamis Leader harus pake dasi. Wadoooow..langsung aja keceplosan tak bilang lagi mesen dasi pak sambil nyengir. Langsung deh aku di panggil keruang NAD. Wah bakalanb kena semprot nih pikirku sambil degdegan.
Sampai di ruangan NAD ternyata aku di suruh milih dasi mana yang aku suka..haha asiiiik dapet dasi gratis nih teriakku kegirangan. Setelah dapet aku jadi bingung sendiri..karena baru inget aku gak bisa make dasi haha..Langsung Pak kom masangin dasi di leherku..wkwkkw gak kebayang di pasangin Dasi ama si bos..
Semoga Dasi ini menjadikan karierku lebih cepat mencapai puncak dan menjadi awal kesuksesan..thanks Mr.Kom. Astungkara


Yel Yel Laskar Dewata For Bali Devata



* Bali Devata FC Timnya, Laskar Dewata Suporternya, Stadion Dipta Hombasenya, Puputan Salamnya......!!!!!!!! Sing Kene Sing Keto Jeg PUPUTAN.......!!!!!!!!!! Because We Are LASKAR DEWATA..!!!!!!!!!!  



Kami Ini Laskar Dewata...
Kami Dukung Bali Devata...
Di manapun berada kami selalu ada.....
Karena kami Laskar Dewata....
Kami Ini Laskar Dewata...
Kami Dukung Bali Devata...
Sing Kene Sing Keto Jeg selalu PUPUTAN.....
Karena kami Laskar Dewata....
Yo ayo Dukung Bali Devata...
Yo Ayo Naga Banda Berjaya....
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh...
Nagaku harus maju..kalahkan lawan lawanmu...!!!

Kunjungi Fanspagenya di http://www.facebook.com/pages/Semeton-Bali-Devata-FC-Laskar-Dewata-/180812225274644

Senin, 07 Februari 2011

Damai itu Indah tapi Damai butuh NYALI...!!!

Damai sebuah situasi yang diidamkan banyak orang. Tapi untuk sekarang ini damai itu harganya melonjak jauh lebih mahal dari harga cabe yang melambung tinggi. Sebuah ironi kehidupan ketika melihat orang-orang bertempur membabi buta menghancurkan apa yang berbeda. Inginkan semua seragam. Tak tahu mengapa apa mereka sudah hilang ingatan atau apa. mereka lupa manusia diciptakan berbeda, bahkan yang kembarpun ada bedanya.
Tak ada lagi cinta, yang ada hanya nafsu ingin menguasai satu sama lain. Keegoisan merajai semua mengaku benar. Nyali yang besar sangat diperlukan untuk melawan keegoisan yang ada dalam diri kita sendiri. Nyali yang besar dibutuhkan untuk mewujudkan kedamaian dan kerukunan. Bahkan sebuah iklan produk suplemen pun ikut mengkampanyekan kedamaian dan kerukunan.
Mari kita sebarkan virus kedamaian mulai dari diri sendiri. Semoga damai selalu menyertai kita semua. PEACE..!!!!!!!