Minggu pagi sekitar pukul 10..saya sampai di Dipta. Ketika di parkiran Dipta dipenuhi Spanduk spanduk dari Bonek..tak terlihat anggota Laskar Dewata.Kandang Bali Devata tampak lebih mirip jadi kandangnya Persebaya. Atribut Laskar Dewata pun hanya terlihat di lapak lapak pedagang yang baru menata dagangan. Sementara nyanyian Bonek menggema di seantero stadion.
Ketika itu aku mendatangi lapak temanku untuk menyerahkan barang dagangan berupa syal dan baju. aku sendiri memakai Kaos merah Laskar Dewata berkeliling stadion sambil kenalan sama beberapa Bonek dengan bahasa jawaku yang terbata bata. sambil sedikit jeprat jepret bersama mereka.
Menjelang siang gelombang suporter Bonek semakin memenuhi parkiran. Beberapa anggota serdadu kota tampak berseliweran mengamati situasi. Kemudian disusul dengan truk truk aparat Kepolisiandatang silih berganti. Tampak pula Mobil anti huru hara yang sempat terjerembab di lumpur parkiran. Bonek terus bernyanyi tanpa henti sambil mengrubungi dagang dagang makananan. Para dagang mengaku mendapat banyak rejeki hari ini. Bonek tak sebringas cerita cerita yang dulu. Mereka tampak bersahabat.
Pukul 2 siang tampak beberapa Laskar Dewata hadir ke stadion dan mereka tampak takjub melihat parkiran stadion dipenuhi atribut Bonek dan ribuan Bonek menyanyi meramaikan stadion. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Rombongan Bonek pun datang lagi ratusan jumlahnya..katanya mereka habis jalan jalan dari sanur, rata rata menggunakan udeng hijau tampak matching dengan kostum mereka yang hijau juga.
Gelombang Laskar Dewata mulai menyemut ke Stadion ketika Bonek sudah mulai memasuki tribun selatan dan memasang spanduk spanduk besar di sudut sudut stadion.Laskar Dewata seperti biasa datang dari berbagai penjuru menyerbu loket dan lapak lapak pedagang. Mereka tampak JENGAH melihat Kandang mereka di penuhi Bonek. Atribut TRIDATU mulai sedikit demi sedikit meramaikan stadion. Bonek sempat menjadi tontonan ketika ada beberapa Bonek yang memanjat pipa stadion untuk naik ke atas tower.
Laskar Dewata pun mulai memenuhi tribun timur sampai utara ketika pertandingan, sementara tribun selatan sudah menjadi lautan hijau.
Kickoff pun di mulai disambut sorak sorai kedua pendukung dan di luar stadion pun masih banyak Laskar dewata yang belum kebagian tiket. Tribun di utara VIP tampak masih kosong. Situasi sempat memanas ketika bangku cadangan Persebaya 1927 menjadi sasaran aksi pelemparan botol air mineral, dalam laga Liga Primer Indonesia, di Stadion Kapten Dipta, Minggu (20/2/2011).
Aksi pelemparan ini dilakukan oleh penonton yang tak berkostum seragam suporter Bali De Vata. Pelemparan terjadi setelah seorang pemain Bali De Vata asal Korea Selatan, Jun Hen Bok, menerima kartu merah dari wasit Hery Kustanto. Jun terbukti menyikut gelandang mungil Persebaya, Rendy Irwan.
Alih-alih terprovokasi dengan suasana pertandingan yang panas, ribuan Bonek dan suporter Bali De Vata justru menjawabnya dengan aksi 'mexican wave'. Gulungan ombak antarsuporter bersahut-sahutan.
Bonek dan suporter Bali De Vata juga bersama-sama menyanyikan 'Bonek-Bali kita saudara, Bonek-Bali kita saudara."
"Kami memang tidak percaya yang melakukan aksi lempar tersebut adalah suporter Bali. Sejak awal, kami disambut dengan baik. Jadi aneh jika tiba-tiba ada gesekan," kata Badi, Bonek asal Pasuruan.
Dalam twitternya, Humas LPI Abi Hasantoso juga meminta agar Bonek dan suporter Bali De Vata tak terpancing. "Buat suporter Persebaya 1927 dan Bali DeVata jangan terpancing dengan para penyusup yang coba buat kisruh di dalam Stadion Dipta Gianyar," tulisnya.
Tribun pojok mulai dipenuhi penonton sehingga mungkin baru pertama kali stadion ini dipenuhi secara full total. Saya sendiri merasa merinding ketika melihat gulungan ombak mengelilingi stadion di iringi yel yel yang saling bersahutan sepanjang laga.
Meski kalah dalam jumlah pemain, Bali Devata justru berhasil mencetak gol lebih dulu. Di menit ke-35, mereka mendapat hadiah penalti setelah pemain Persebaya 1927 melakukan handsball di area terlarang. Ilija Spasojevic yang menjadi eksekutor menunaikan tugasnya dengan sempurna. Bali Devata 1, Persebaya 1927 0.
Delapan menit berselang, tim tuan rumah menggandakan keunggulannya. Kembali Spasojevic sukses menggetarkan gawang Persebaya 1927 lewat sebuah sepakan keras dari dalam kotak penalti.
Anak-anak Surabaya akhirnya berhasil memperkecil kedudukan di injury time babak pertama lewat penalti I Made Wirahadi. Hadiah penalti diberikan setelah pemain tuan rumah melakukan handsball.
Di babak kedua, anak asuhan Aji Santoso terus berupaya menyamakan kedudukan. Andik Vermansyah berulang kali merepotkan barisan pertahanan tuan rumah lewat tusukan-tusukannya.
Upaya yang dilakukan oleh John Tarkpor juga belum membuahkan hasil. Sepakan keras gelandang asal Liberia itu masih menerpa mistar tim tuan rumah.
Hingga laga berakhir, tak ada lagi gol yang tercipta. Kemenangan 2-1 membawa Bali Devata naik ke peringkat kedua klasemen sementara dengan koleksi 13 poin dari enam laga.
Sementara bagi kubu Persebaya 1927, ini adalah kekalahan pertama mereka dalam kompetisi Liga Primer Indonesia. Sebelumnya, mereka selalu meraih poin penuh dalam empat laga yang telah dilalui. Mereka turun ke peringkat ketiga dengan raihan 12 poin dari lima laga.
ratusan Bonek di akhir laga bertukar atribut dengan Laskar Dewata. Saya sendiri bertukar syal dengan anak bonek dan sempat juga membagikan Stiker Laskar Dewata ke para Bonita.
Hari menjelang malam ketika Truk truk berdatangan untuk mengantar Bonek sampai Pelabuhan Gilimanuk. Aparat tampak sibuk mengatur Bonek agar segera naik ke truk. Dan kemudian iring iringan bonek meninggalkan stadion sambil bernyanyi sayonara Bonek Laskar Dewata kita Saudara. Semoga laga ini bisa menjadi contoh kalau pertandingan yang mempertemukan dua kelompok besar suporter tidak selalu rusuh. Semoga Persahabatan antar suporter bisa terjalin selamanya. Salam Damai dalam Bhinneka Tunggal Ika.. Inilah Indonesia. Sing Kene Sing Keto Jeg PUPUTAN.......!!!!!!!!!! Because We Are LASKAR DEWATA..!!!!!!!!!!
Kreatif sekali. Tiyang salut.
BalasHapusLanjutkan dengan karya2 yg lebih baik. Suksema
Mantab Gan sharingnya.... Maju terus LPI
BalasHapussip dan salut, sungguh kreatif.
BalasHapussya yakin pelemparan kmrn bukan dari BALI DEWATA tp para penyusup yg sifatnya seperti banci....
LANJUTKAN.....
salam BONEK LASKAR DEWATA..........
SATU NYALI....WANI
saya terharu...membaca tulisan ini...T_T
BalasHapussaya slah 1 dr ribuan suporter di stadion Dipta tersebut...tdk sia2 saya mengeluarkan tabungan saya...demi hari bersejarah tsb.....Bravo Bonek mania...!! Bravo Laskar Dewata....^_^
INILAH ASLINYA BONEK, ARTIKEL INI BENAR-BENAR SESUAI KENYATAAN YANG ADA DILAPANGAN BUKAN DIBUAT-BUAT KARENA SAYA SENDIRI SAKSINYA KARENA SAYA JUGA IKUT ROMBONGAN BONEK KEBALI DAN KAMI KEBALI BAWA MODAL MESKI ADA SEDIKIT DARI TEMAN KAMI YANG TAK BAWA MODAL ATAU BIASA DISEBUT DENGAN NAMA BONEK LIAR MESKIPUN BSGITU BONEK LIAR TAK BERBUAT ANARKIS SEPERTI YANG SERING DIBERITAKAN.
BalasHapusJANGAN SALAH ARTIKAN BONEK,BONEK TAK SELALU BERBUAT ANARKIS BOS
Salut. Semoga ini menjadi semangat suporter BALI DEVATA yang lainnya, terima kasih spanduk saya udah di muat di artikel anda. BONEK PLUR 1927 salam damai dari PLATUK AREA. Salam Satu NYALI. WANI.
BalasHapusmantaabbb
BalasHapussalam 1 nyali!!
satu hati!!!
BONEK LIAR BUNGURASIH KEMARIN TURUT HADIR DENGAN MENGENDARAI 1 BUS...
BalasHapusMEMANG SENANG WAKTU SAYA BONEK DI BALI KEMARIN MESKIPUN TEAM KESAYANGAN SAYA PERSEBAYA 1927 KALAH 2-1
HIDUP BONEK MANIA HIDUP LASKAR DEWATA KITA SAUDARA SELAMANYA
FROM BONEK BUNGURASIH - SIDOARJO
hehehhehhe....
BalasHapustuh bonita photo aku...
thanks ea kmaren dha bagi2 sticker...
sallam darii tary, bonita pasuruan...
bonek-bali kitta saudaraa...
fb: yurii.cute@yahoo.com
Semoga Momen ini akan terulang lagi di Bali Devata CUP. Sepakbola untuk PERSATUAN BANGSA..!!!
BalasHapusbertemu dan penuhi dipta lagi
BalasHapushijau merah berani
gadang barak wanen
ijo abang wani
sati hati satu nyali bonek laskar dewata