OM SWASTIASTU

Semangat Membara Berjiwa Pemenang

Laskar Dewata

BRIGAZ LASKAR DEWATA

Mari Bergabung Bersama Kami

Sekehe Demen BRIGAZ Mendukung Bali Devata

Semangat Puputan

Akan Kembali Menggelora Di Stadion Dipta

TIMNAS MERAH PUTIH

Apapun yang terjadi Merah Putih tetap harus berkibar di langit yang biru

Rabu, 31 Oktober 2012

Lanjutan :

Perkembangan kasus bentrokan antara suku Lampung dengan suku Bali di Kalianda Kab. Lampung Selatan telah terjadi kembali penyerangan suku Lampung ke desa Balinuraga pada pukul 09.30 WIB.

Massa yang mayoritas bersuku Lampung berangsur-angsur masuk dari arah Simpang Way Arong menuju titik kumpul Lapangan Waringin Desa Agom Kec. Kalianda Lampung Selatan. Massa menggunakan kendaraan roda 2 dan sekitar 100 orang massa sudah berkumpul di rumah – rumah warga sekitar Lapangan Waringin, sebagian massa berkumpul di Jembatan Besi Desa Gunung Terang dan infonya akan ada penyerangan ke Desa Balinuraga.

Pukul 10.00 WIB semua massa yang masuk dari Simpang Way Arong kemudian berkumpul di Lapangan Desa Agom Kec. Kalianda sebelum berangkat ke desa Balinuraga. rombongan massa 100 orang dari arah Gayam sudah memasuki Simpang Way Harong dengan mengunakan kendaraan roda dua.

Pukul 10.30 WIB massa dari Kota Dalam Kec. Sidomulyo yang berjumlah sekitar 1.000 orang menunggu kawan-kawannya yang dari Kab. Pesawaran, Desa Tanjungan, Desa Tarahan, Desa Bandar Dalam.

Anggota gabungan Polri / TNI melakukan razia di Simpang Way Arong dan telah diamankan 10 buah senjata tajam golok/pisau, 1 pucuk senapan angin, dan 1 pucuk senpi rakitan, kemudian massa menuntut temannya dan senjata yang diamankan dikeluarkan, sempat terjadi adu mulut antara massa dengan petugas.

Pukul 11.00 WIB massa sudah memasuki Simpang Way Harong diperkirakan 2.500 massa dari arah Gayam dengan menggunkan kendaraan roda 2 dan roda 4.

Pukul 11.20 WIB massa dari suku Lampung bergerak maju menuju Desa Balinuraga melalui Way Arong, Lubuk, Sidomulyo, Agom dan dengan tanda janur kuning yang di ikatkan dileher ataupun lengan.

Pukul 14.30 WIB, beredar isu bahwa sebagian massa lampung akan ke Polres Lampung Selatan untuk memastikan kebenaran bahwa 2 orang dari Balinuraga yang diamankan sudah dibebaskan.

Korban jiwa 6 orang meninggal dunia dari orang Balinuraga (belum ada identitas), 70 unit rumah dibakar, dan satu mobil dinas milik Polsek (mitsubishi kuda) dibakar massa di Desa Napal Kec. Sidomulyo.

Dalam menangani bentrok tersebut, telah dilakukan pengamanan oleh personel Polda Lampung, Polres Lampung Selatan dan TNI.

OM Swastiastu..

OM Swastiastu.. Kpada Yth. Parisada Kabupaten/Kota. Berdasarkan hasil rapat koordinasi Parisada dan lembaga keagamaan prov. Lampung menghasilkan keputusan;
1. Menghimbau kepada Umat Hindu diseluruh wilayah agar meredam Isu SARA untuk menghindari konflik lagi.
2. Menghimpun bantuan dalam bentuk: Uang Tunai, Pakaian, bahan makanan (sembako), obat2an.
3. Bantuan uang tunai dpt di Transfer ke rekening

atas nama: Parisada Provinsi Lampung, BRI Cabang Tanjung Karang, No. Rek:0098-01-070740-50-4
Alamat: jl. Mawar Indah, No.2, kelurahan Labuhan Dalam, Tanjung Senang Bandar Lampung
5. Penanggung Jawab: Drs. I Wayan Suwatra. HP. (08127244514), Sekretariat. HP.(085324326111).
(Parisada Provinsi Lampung) edarkan sejauh mungkin sahabat, keluarga, dan saudara yang kita kenal
Om Shanti Shanti Shanti Om

Bentrok warga di Lampung Selatan

Senin, 29 Oktober 2012 @ 09:43:51 Admin Humas Mabes Polri - PUSLITBANG POLRI

Pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2012 pukul 09.30 WIB di desa Sidorejo kecamatan Sidomulyo kabupaten Lampung Selatan, telah terjadi bentrokan antara warga suku Lampung dan warga suku Bali.

Kronologis kejadian : Pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober 2012 pukul 17.30 WIB telah terjadi ke

celakaan lalu-lintas di jalan Lintas Way Arong Desa Sidorejo (Patok) Lampung Selatan antara sepeda ontel yang dikendarai oleh suku Bali di tabrak oleh sepeda motor yang dikendarai An. Nurdiana Dewi, 17 tahun, (warga Desa Agom Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan berboncengan dengan Eni, 16 Th, (warga desa Negri Pandan Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan).

Dalam peristiwa tersebut warga suku Bali memberikan pertolongan terhadap Nurdiana Dewi dan Eni, namun warga suku Lampung lainnya memprovokasi bahwa warga suku Bali telah memegang dada Nurdiana Dewi dan Eni sehingga pada pukul 22.00 WIB warga suku Lampung berkumpul sebanyak + 500 orang di pasar patok melakukan penyerangan ke pemukiman warga suku Bali di desa Bali Nuraga Kec. Way Pani. Akibat penyerangan tersebut 1 (satu) kios obat-obatan pertanian dan kelontongan terbakar milik Sdr Made Sunarya, 40 tahun, Swasta.

Pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2012 pukul 01.00 WIB, masa dari warga suku Lampung berjumlah + 200 orang melakukan pengrusakan dan pembakaran rumah milik Sdr Wayan Diase. Pada pukul 09.30 WIB terjadi bentrok masa suku Lampung dan masa suku Bali di Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.

Akibat kejadian tersebut 3 (tiga) orang meninggal dunia masing-masing bernama: Yahya Bin Abdul Lalung, 40 tahun, Tani, (warga Lampung) dengan luka robek pada bagian kepala terkena senjata tajam, Marhadan Bin Syamsi Nur, 30 tahun, Tani, (warga Lampung) dengan luka sobek pada leher dan paha kiri kanan dan Alwi Bin Solihin, 35 tahun, Tani, (warga Lampung), sedangkan 5 (lima) orang warga yang mengalami luka-luka terkena senjata tajam dan senapan angin masing-masing : An. Ramli Bin Yahya, 51 tahun, Tani, (warga Lampung) luka bacok pada punggung, tusuk perut bagian bawah pusar, Syamsudin, 22 tahun, Tani, (warga Lampung) Luka Tembak Senapan Angin pada bagian Kaki. Ipul, 33 tahun, Swasta, (warga Lampung) Luka Tembak Senapan Angin pada bagian paha sebelah kanan dan Mukmin Sidik, 25 tahun, Swasta, (warga Lampung) luka Tembak Senapan Angin di bagian betis sebelah kiri.

Kasus ditangani Polres Lampung Selatan Polda Lampung.
http://www.polri.go.id/berita/15831

Senin, 29 Oktober 2012

"Melayani Rakyat Jangan Maen-Maen" kata Jokowi

Jokowi adalah tokoh pemimpin terpuji Walikota Solo dan berperan memperomosikan Mobil ESEMKA. Ir. Joko Widodo (Jokowi) adalah walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bhakti 2005-2015. Wakil walikotanya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Jokowi lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Agama Jokowi adalah Islam. Pada 2012 Jokowi memenangkan Pilkada DKI Jakarta dan ditetapkan sebagi Gubernur DKI Jakarta. Banyak pihak optimis dengan kinerja Jokowi dan wakilnya Ahok untuk memperbaiki kota Jakarta yang semerawut.
Jokowi

Biografi Jokowi (Joko Widodo)

Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai walikota Solo, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui moto “Solo: The Spirit of Java“. Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.
Berkat prestasi tersebut, Jokowi terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″ oleh Majalah Tempo.

Asal Nama Julukan Jokowi

“Jokowi itu pemberian nama dari buyer saya dari Prancis,” begitu kata Wali Kota Solo, Joko Widodo, saat ditanya dari mana muncul nama Jokowi. Kata dia, begitu banyak nama dengan nama depan Joko yang jadi eksportir mebel kayu. Pembeli dari luar bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu. Makanya, dia terus diberi nama khusus, ‘Jokowi’. Panggilan itu kemudian melekat sampai sekarang. Di kartu nama yang dia berikan tertulis, Jokowi, Wali Kota Solo. Belakangan dia mengecek, di Solo yang namanya persis Joko Widodo ada 16 orang.
Saat ini, Jokowi menjabat untuk periode kedua. Kemenangan mutlak diperoleh saat pemilihan wali kota tahun lalu. Nama Jokowi kini tidak hanya populer, tapi kepribadiannya juga disukai masyarakat. Setidaknya, ketika pergi ke pasar-pasar, para pedagang beramai-ramai memanggilnya, atau paling tidak berbisik pada orang sebelahnya, “Eh..itu Pak Joko.”
Bagaimana ceritanya sehingga dia bisa dicintai masyarakat Solo? Kebijakan apa saja yang telah membuat rakyatnya senang? Mengapa pula dia harus menginjak pegawainya? Berikut wawancara wartawan Republika, Ditto Pappilanda, dengan Jokowi dalam kebersamaannya sepanjang setengah hari di seputaran Solo.
Sikap apa yang Anda bawa dalam menjalankan karier sebagai birokrat?
Secara prinsip, saya hanya bekerja untuk rakyat. Hanya itu, simpel. Saya enggak berpikir macam-macam, wong enggak bisa apa-apa. Mau dinilai tidak baik, silakan, mau dinilai baik, ya silakan. Saya kan tugasnya hanya bekerja. Enggak ada kemauan macam-macam. Enggak punya target apa-apa. Bekerja. Begitu saja.
Bener, saya tidak muluk-muluk dan sebenarnya yang kita jalankan pun semua orang bisa ngerjain. Hanya, mau enggak. Punya niat enggak. Itu saja. Enggak usah tinggi-tinggi. Sederhana sekali.
Contoh, lima tahun yang lalu, pelayanan KTP kita di kecamatan semrawut. KTP bisa dua minggu, bisa tiga minggu selesai. Tidak ada waktu yang jelas. Bergantung pada yang meminta, seminggu bisa, dua minggu bisa. Tapi, dengan memperbaiki sistem, apa pun akan bisa berubah. Menyiapkan sistem, kemudian melaksanakan sistem itu, dan kalau ada yang enggak mau melaksanakan sistem, ya, saya injak.
Awalnya reaksi internal bagaimana?
Ya biasa, resistensi setahun di depan, tapi setelah itu, ya, biasa saja. Semuanya kalau sudah biasa, ya semuanya senang. Ya, kita mengerti itu masalah kue, ternyata ya juga bisa dilakukan.
Untuk mengubah sistem proses KTP itu, tiga lurah saya copot, satu camat saya copot. Saat itu, ketika rapat diikuti 51 lurah, ada tiga lurah yang kelihatan tidak niat. Enggak mungkin satu jam, pak, paling tiga hari, kata mereka. Besoknya lurah itu tidak menjabat. Kalau saya, gitu saja. Rapat lima camat lagi, ada satu camat, sulit pak, karena harus entri data. Wah ini sama, lah. Ya, sudah.
Nyatanya, setelah mereka hilang, sistemnya bisa jalan. Seluruh kecamatan sekarang sudah seperti bank. Tidak ada lagi sekat antara masyarakat dan pegawai, terbuka semua. Satu jam juga sudah jadi. Rupiah yang harus dibayar sesuai perda, Rp 5.000.
Anda juga punya pengalaman menarik dalam penanganan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kemudian banyak menjadi rujukan?
Iya. Sekarang banyak daerah-daerah ke sini, mau mengubah mindset. Oh ternyata penanganan (PKL) bisa tanpa berantem. Memang tidak mudah. Pengalaman kami waktu itu adalah memindahkan PKL di Kecamatan Banjarsari yang sudah dijadikan tempat jualan bahkan juga tempat tinggal selama lebih dari 20 tahun. Kawasan itu sebetulnya kawasan elite, tapi karena menjadi tempat dagang sekaligus tempat tinggal, yang terlihat adalah kekumuhan.
Lima tahun yang lalu, mereka saya undang makan di sini (ruang rapat rumah dinas wali kota). Saya ajak makan siang, saya ajak makan malam. Saya ajak bicara. Sampai 54 kali, saya ajak makan siang, makan malam, seperti ini. Tujuh bulan seperti ini. Akhirnya, mereka mau pindah. Enggak usah di-gebukin.
Mengapa butuh tujuh bulan, mengapa tidak di tiga bulan pertama?
Kita melihat-melihat angin, lah. Kalau Anda lihat, pertama kali mereka saya ajak ke sini, mereka semuanya langsung pasang spanduk. Pokoknya kalau dipindah, akan berjuang sampai titik darah penghabisan, nyiapin bambu runcing. Bahkan, ada yang mengancam membakar balai kota.
Situasi panas itu sampai pertemuan ke berapa?
Masih sampai pertemuan ke-30. Pertemuan 30-50 baru kita berbicara. Mereka butuh apa, mereka ingin apa, mereka khawatir mengenai apa. Dulu, mereka minta sembilan trayek angkot untuk menuju wilayah baru. Kita beri tiga angkutan umum. Jalannya yang sempit, kita perlebar.
Yang sulit itu, mereka meminta jaminan omzet di tempat yang baru sama seperti di tempat yang lama. Wah, bagaimana wali kota disuruh menjamin seperti itu. Jawaban saya, rezeki yang atur di atas, tapi nanti selama empat bulan akan saya iklankan di televisi lokal, di koran lokal, saya pasang spanduk di seluruh penjuru kota. Akhirnya, mereka mau pindah.
Pindahnya mereka saya siapkan 45 truk, saya tunggui dua hari, mereka pindah sendiri-sendiri. Pindahnya mereka dari tempat lama ke tempat baru saya kirab dengan prajurit keraton. Ini yang enggak ada di dunia mana pun. Mereka bawa tumpeng satu per satu sebagai simbol kemakmuran. Artinya, pindahnya senang. Tempat yang lama sudah jadi ruang terbuka hijau kembali.
Omzetnya di tempat yang baru?
Bisa empat kali. Bisa tanya ke sana, jangan tanya saya. Tapi, ya kira-kira ada yang sepuluh kali, ada yang empat kali. Rata-rata empat kali. Ada yang sebulan Rp 300 juta. Itu sudah bukan PKL lagi, geleng-geleng saya.
Bagaimana dengan PKL yang lain?
Setelah yang eks-PKL Banjarsari pindah, tidak sulit meyakinkan yang lain. Cukup pertemuan tiga sampai tujuh kali pertemuan selesai. Sampai saat ini, kita sudah pindahkan 23 titik PKL, tidak ada masalah.
Lha yang repot sekarang ini malah pedagang PKL itu minta direlokasi. Kita yang nggak punya duit. Sampai sekarang ini, masih 38 persen PKL yang belum direlokasi. Jadi, kalau masih melihat PKL di jalan atau trotoar, itu bagian dari 38 persen tadi.
Tampaknya, pemberdayaan pasar menjadi perhatian Anda?
Oiya. Kita sudah merenovasi 34 pasar dan membangun pasar yang baru di tujuh lokasi. Jika dikelola dengan baik, pasar ini mendatangkan pendapatan daerah yang besar.
Dulu, ketika saya masuk, pendapatan dari pasar hanya Rp 7,8 miliar, sekarang Rp 19,2 miliar. Hotel hanya Rp 10 miliar, restoran Rp 5 miliar, parkir Rp 1,8 miliar, advertising Rp 4 miliar. Hasil Rp 19,2 miliar itu hanya dari retribusi harian Rp 2.600. Pedagangnya banyak sekali, kok. Ini yang harus dilihat. Asal manajemennya bagus, enggak rugi kita bangun-bangun pasar. Masyarakat-pedagang terlayani, kita dapat income seperti itu.
Sementara kalau mal, enggak tahu saya, paling bayar IMB saja, kita mau tarik apa? Makanya, mal juga kita batasi. Begitu juga hypermarket kita batasi. Bahkan, minimarket juga saya stop izinnya. Rencananya dulu akan ada 60-80 yang buka, tapi tidak saya izinkan. Sekarang hanya ada belasan.
Tapi, sepertinya Pasar Klewer belum tersentuh ya, kondisinya masih kurang nyaman?
Klewer itu, waduh. Duitnya gede sekali. Kemarin, dihitung investor, Rp 400 miliar. Duit dari mana? Anggaran berapa puluh tahun, kita mau cari jurus apa belum ketemu. Anggaran belanja Solo Rp 780 miliar, tahun ini Rp 1,26 triliun. Tidak mampu kita. Pedagang di Klewer lebih banyak, 3.000-an pedagang, pasarnya juga besar sekali. Di situ, yang Solo banyak, Sukoharjo banyak, Sragen banyak, Jepara ada, Pekalongan ada, Tegal ada. Batik dari mana-mana. Tapi, saya yakin ada jurusnya, hanya belum ketemu aja.
Soal pendidikan, di beberapa daerah sudah banyak dilakukan pendidikan gratis, apakah di Solo juga begitu?
Kita beda. Di sini, kita menerbitkan kartu untuk siswa, ada platinum, gold, dan silver. Mereka yang paling miskin itu memperoleh kartu platinum. Mereka ini gratis semuanya, mulai dari uang pangkal sampai kebutuhan sekolah dan juga biaya operasional. Kemudian, yang gold itu mendapat fasilitas, tapi tak sebanyak platinum. Begitu juga yang silver, hanya dibayari pemkot untuk kebutuhan tertentu.
Itu juga yang diberlakukan untuk kesehatan?
Iya, ada kartu seperti itu, ada gold dan silver. Gold ini untuk mereka yang masuk golongan sangat miskin. Semua gratis, perawatan rawat inap, bahkan cuci darah pun untuk yang gold ini gratis.
Tampaknya, sekarang masyarakat sudah percaya pada Anda, padahal di awal terpilih, banyak yang sangsi?
Yah, satu tahun, lah. Namanya belum dikenal, saya kan bukan potongan wali kota, kurus, jelek. Saya juga enggak pernah muncul di Solo, apalagi bisnis saya 100 persen ekspor. Ada yang sangsi, ya biar saja, sampai sekarang enggak apa-apa. Mau sangsi, mau menilai jelek, terserah orang.
Dulu, apa niat awalnya jadi wali kota?
Enggak ada niat, kecelakaan. Ndak tahu itu. Dulu, pilkada pertama, kita dapat suara 37 persen, menang tipis. Wong saya bukan orang terkenal, kok. Yang lain terkenal semuanya kan, saya enggak. Tapi, kelihatannya masyarakat sudah malas dengan orang terkenal. Mau coba yang enggak terkenal. Coba-coba, jadi saya bilang kecelakaan tadi itu memang betul.
Hal apa yang paling mengesankan selama Anda menjadi wali kota?
Paling mengesankan? Paling mengesankan itu, kalau dulu, kan, wali kota mesti meresmikan hal yang gede-gede. Meresmikan mal terbesar besar misalnya. Tapi, sekarang, gapura, pos ronda, semuanya saya yang buka, kok. Pos ronda minta dibuka wali kota, gapura dibuka wali kota, ya gimana rakyat yang minta, buka aja. Ya, kadang-kadang lucu juga. Tapi kita nikmati.
Apa kesulitan yang paling pertama Anda temui saat menjabat sebagai wali kota?
Masalah aturan. Betul. Kita, kalau di usaha, mencari yang se-simpel mungkin, seefisien mungkin. Tapi, kita di pemerintahan enggak bisa, ada tahapan aturan. Meskipun anggaran ada, aturannya enggak terpenuhi, enggak bisa jalani. Harusnya, bisa kita kerjain dua minggu, harus menunggu dua tahun. Banyak aturan-aturan yang justru membelenggu kita sendiri, terlalu prosedural. Kita ini jadi negara prosedur.
Apa pertimbangannya saat Anda mencalonkan untuk kali kedua?
Sebetulnya, saya enggak mau. Mau balik lagi ke habitat tukang kayu. Saat itu, setiap hari datang berbondong-bondong berbagai kelompok yang mendorong saya maju lagi. Mereka katakan, ini suara rakyat. Saya berpikir, ini benar ndak, apa hanya rekayasa politik. Dua minggu saya cuti, pusing saya mikir itu. Saya pulang, okelah saya survei saja. Saya survei pertama, dapatnya 87 persen. Enggak percaya, saya survei lagi, dapatnya 87 persen lagi.
Setelah survei itu, saya melihat, benar-benar ada keinginan masyarakat. Jadi, yang datang ke saya itu benar. Dan ternyata memang saya dapat hampir 91 persen. Saya lihat ada harapan dan ekspektasi yang terlalu besar. Perhitungan saya 65-70 persen. Hitungan di atas kertas 65:35, atau 60:40, kira-kira.
Ada kekhwatiran tidak, ketika lepas jabatan, semua yang Anda bangun tetap terjaga?
Pertama ada blueprint, ada concept plan kota. Paling tidak, pemimpin baru nanti enggak usah pakai 100 persen, seenggaknya 70 persen. Jangan sampai, sudah SMP, kembali lagi ke TK. Saya punya kewajiban juga untuk menyiapkan dan memberi tahu apa yang harus dilakukan nantinya.

Biodata Joko Widodo

Nama : Joko Widodo
Tempat Tanggal Lahir: Surakarta, 21 Juni 1961
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha
Agama : Islam
Profil Facebook : jokowi
Akun twitter : jokowi_do2
Email: jokowi@indo.net.id
Alamat Kantor : Jl. Jend. Sudirman No. 2 Telp. 644644, 642020, Psw 400, Fax. 646303
Alamat Rumah Dinas : Rumah Dinas Loji Gandrung Jl. Slamet Riyadi No. 261 Telp. 712004
HP. 0817441111
Pendidikan:
  • SDN 111 Tirtoyoso Solo
  • SMPN 1 Solo
  • SMAN 6 Solo
  • Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Karir:
  • Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990)
  • Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
  • Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
Penghargaan:
  • Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″
  • Menjadi walikota terbaik tahun 2009
  • Pak Joko Widodo jg meraih penghargaan Bung Hatta Award, atas kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
  • Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Award
Selain itu, berkat kepemimpinan beliau (dan tentunya semua pihak yg membantu), kota Solo jg banyak meraih penghargaan, di antaranya
  • Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah
  • Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
  • Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
  • Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
  • Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia

Jokowi yang mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta akhirnya memenangkan Pilkada DKI Jakarta dengan melalui proses pemilu 2 putaran. Pada 15 Oktober 2012, Jokowi dilantik sebagai Gunernur DKI Jakarta. Selamat atas terpilihnya beliau dan semoga amanah bisa dijalankan dengan baik demi kesejahteraan jutaan rakyat Jakarta.
pelantikan-joko-widodo


Sumber : http://biografi.rumus.web.id/biografi-jokowi-joko-widodo/

Jumat, 26 Oktober 2012

GMI182 Jadi PekenBaliOnline

Akhirnya hari ini  26 Oktober 2012 GMI182.blogspot.com resmi saya rubah namanya menjadi PekenBaliOnline.blogspot.com karena keinginan untuk mengembangkan web ini sebagai tempat jual beli dan dengan mencantumkan bahasa bali dalam judul sehingga tetep ingat leluhur. Semoga blog ini makin bermanfaat  n selalu update dan berbagi. (GMI)

Kamis, 25 Oktober 2012

Ayo Bisnis Pulsa

Terobosan baru dalam bisnis pulsa
Formula terbaik yang memberikan keuntungan maksimal kepada Anda !

Sistem pulsa viral marketing dg KEANGGOTAAN GRATIS !
Deposit pulsa bebas tanpa batas minimal
Harga voucher elektrik pulsa MURAH !

Sistem jaringan dan pemasaran pulsa MUDAH & FAIR
Income pasif & berbagai bonus yang melimpah !

Bedakan dengan sistem bisnis pulsa yang lain !
Join Sekarang juga klik :
http://www.pulsagram.com/?id=CN140223
 
Pulsa adalah kebutuhan pokok !
Bergabung atau pun tidak ... tetap saja Anda atau orang di sekitar Anda
akan mengeluarkan uang untuk mengisi pulsa handphone !


Oleh karena itu ... segera manfaatkan peluang emas ini !
Selain dapat mengisi pulsa sendiri dengan praktis & murah...
Raih pasif income tanpa batas
Dapatkan bonus & komisi milyaran rupiah
Dan nikmati berbagai fasilitas di Pulsagram !

 

Selamat Datang Di Sarang Sang Naga

 

Sebuah perhelatan sepakbola akbar akan digelar di Bali. Dimana akan diadakan turnamen segi empat antara tim dari Jawa Timur yang diwakili oleh Persebaya dan Persewangi akan di jamu oleh tim tuan rumah Bali Devata ditambah dengan Timnas Timor Leste akan beradu kekuatan. Tentu hal ini sangat ditunggu-tunggu pecinta sepakbola karena belum luntur ingatan kita saat Ribuan Bonek Mania  hadir menghijaukan Stadion Dipta untuk menyaksikan Laga LPI antara tuan rumah Bali Devata vs Persebaya. Mungkin saat itulah tumben Stadion Dipta penuh sesak oleh puluhan ribu penonton tuan rumah yang entah mau nonton bola atau sekedar pengen tahu meriahnya Bonek Mania. Sehingga mulai saat itu mulai ada keinginan untuk membentuk wadah suporter Laskar Dewata. Hubungan kedua suporter terjalin cukup erat, terbukti dengan selalu hadirnya Bonek pada setiap laga kandang Bali Devata.


TOURNAMENT SEGI EMPAT DI BALI PESERTA:
BALI DEVATA,
PERSEBAYA,
PERSEWANGI
TIMNAS TIMOR LESTE 


DAN DIIKUTI OLEH PERTANDINGAN PERSAHABATAN TIMNAS SENIOR DAN TIMNAS FILIPHINA..BERIKUT JADWAL PERTANDINGAN:
-7 NOV TIMNAS SENIOR VS TIMNAS TIMOR LESTE (PERSAHABATAN)
-8 NOV BALI DEVATA VS BANYUWANGI
-9 NOV TIMNAS SENIOR VS TIMNAS FILIPHINA (PERSAHABATAN)
-10 NOV PERSEBAYA VS TIMOR LESTE
-11 NOV FINAL PEMENANG TGL 8 VS PEMENANG TGL 10
Pertandingan yang pasti ditunggu adalah penampilan Timnas Indonesia karena banyak diantara kita yang mungkin belum pernah menonton langsung Timnas Merah Putih berlaga walau ditengah carut marutnya persepakbolaan namun Garud tetap di dada. Mari kita buktikan rasa Nasionalisme kita dengan datang ke Stadion mendukung Skuad Merah Putih agar nanti di Piala AFF meraih hasil maksimal. Bravo Indonesia (GMI)

Rabu, 24 Oktober 2012

Peken Bali Online

Peken Bali Online terinspirasi dari banyaknya web iklan yang tersebar di dunia maya. Pengen menyontek kesuksesan para pengusaha itu sayang modal tak ada dan gak ngerti masalah web hosting dan sebangsanya.Yang aku tahu cuma Facebook dan facebook...ya mungkin kurang keren tapi sebagian besar pengguna internet adalah pemilik account fb. Jadi kenapa tidak memanfaatkan jejaring sosial terpopuler di dunia ini untuk mengiklankan apa yang ingin kita jual. Untuk itu aku membuat halaman Peken Bali Online yaitu halaman yang berupa pelayanan jasa pengiklanan secara GRATIS. Kenapa GRATIS karena ini baru dan pengikutnya jg baru puluhan. Dan apa keuntunganku...??Keuntungan jelas aku mendapatkan teman dan banyak relasi dan ingat dalam bisnis teman adalah aset yang sangat berharga sampai ada pepatah mengatakan jika kita punya banyak teman kita tidak perlu apa apa lagi. So mari kita manfaatkan Peken Bali Online untuk memperkenalkan apa yang ingin kita jual or beli dan kita bagi ke teman- teman kita semua. Langsung aja klik dan like PEKEN BALI ONLINE

Minggu, 21 Oktober 2012

Asuransi, Cara Jitu Kelola Keuangan?



JAKARTA - Anda memiliki asuransi? Berapa asuransi yang Anda miliki? Apa saja jenis asuransi itu? Benarkah asuransi itu benar-benar Anda butuhkan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut wajar mengudara di benak Anda. Asuransi belakangan ini menjadi salah satu investasi yang patut dimiliki. Jenis investasi ini dinilai cocok untuk melindungi kehidupan Anda.

"Financial planning dibutuhkan untuk membuat kebebasan keuangan dan hidup Anda seimbang, sehingga tercapai kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan" ungkap Praktisi Asuransi, Risza Bambang.

Ia juga menyatakan bahwa asuransi adalah salah satu cara mengelola keuangan selain investasi. Semua dilakukan untuk melindungi kehidupan itu sendiri.

"Karena setiap manusia selalu berhadapan dengan tiga risiko kehidupan, hidup terlalu singkat, terlalu panjang, serta sakit dan kecelakaan," lanjutnya.

Oleh karenanya, unit link adalah salah satu pembiayaan asuransi yang pasti karena memproteksi, sekaligus juga bisa dijadikan investasi.

Selain itu, jenis asuransi kesehatan yang mengkover tindakan medis, obat, konsultasi spesialis, rawat inap dan pembedahan juga patut dipunya. Dana pensiun, juga menjadi prioritas kepemilikan yang bisa mulai dipunyai.

"Meskipun, dana pensiun bisa juga dipersiapkan oleh perusahaan dan pemerintah melalui jaminan sosial tenaga kerja dan SJSN, bukan berarti kita juga tidak bisa mempersiapkannya sendiri," paparnya. (ade
Sumber :  http://economy.okezone.com/read/2011/06/20/315/470196/asuransi-cara-jitu-kelola-keuangan

Segera Hubungi : 08563877716 / 081999064977

Jumat, 05 Oktober 2012

Dualisme di Tubuh KPSI

Akhirnya temen Ane, Rudy, yang bobotoh dari Majalengka memenuhi janjinya untuk kembali gabung di kosan. Setelah dirumahkan beberapa bulan, sesuai katanya waktu itu, dia akan dipanggil lagi oleh perusahaannya usai Lebaran. Minggu pagi yang lalu tiba-tiba aja dia nongol di belakang Ane yang baru pulang dari joging. Suerrr ini di Jakarta, tepatnya di Sunter, Ane bukan rombongan joging TRG (Tidur Rokok Gratisan) di Batu Malang.

Rudy : Halo Bang (menepuk pundak Ane dari belakang)….

Ane : (Rada setengah kaget). Eh, Rud, kumaha, damang?.

Rudy : Atos Bang, lagi enjoy neh kayaknya….

Ane : Ya, mumpung hari libur & ga pulang kampung, ya sekali-kali olahraga lah, daripada tiap hari di kantor kerjanya duduk di depan komputer berjam-jam, lumayan keluar keringat sedikit.

Rudy : Gimana kosan Bang, rame?.

Ane : Iya, banyak anak-anak baru, kayaknya baru pada rekrutmen tuh. Gimana? Ini maen-maen atau udah mau kerja lagi neh?.

Rudy : Alhamdulillah Bang, besok udah mulai kerja lagi.

Ane : Wah, good news dong, Alhamdulillah….

Rudy : Iya, good news Bang, cuman PSSI aja yang masih ga good-good juga.

Ane : Ga good gimana?.

Rudy : Itu dualisme PSSI masih ga selesai juga tuh.

Ane : Dualisme PSSI?. Ga salah?. PSSI ga pernah terjadi dualisme, kalau kompetisi iya.

Rudy : Lha itu, sampai sekarang timnas masih sendiri-sendiri juga, KPSI juga masih bebas berkeliaran.

Ane : Ya walaupun Pak Haji Nyalla itu tingkah lakunya kayak pelacur, jual diri sana-sini, mana ada Satpol PP yang berani nggaruk (nangkep-red) dia. Jadi ya wajar aja dia bebas berkeliaran. Tapi, tolong catet ya, dualisme cuman terjadi di kompetisi, sedangkan PSSI ga ada dualisme, PSSI cuman satu.

Rudy : (masih tetep ngeyel) Lha itu ada PSSI La Nyalla?

Ane : Tuh kan, kemakan propaganda media. Coba inget-inget kembali kejadian demi kejadian mulai dari akhir tahun lalu. Sekarang Ane tanya, siapa ketua KPSI?.

Rudy : (dengan mantap dan yakin menjawab) La Nyalla Mataliti.

Ane : Tuh…. Ente klubnya Persib, maen di bawah PTLI, di bawah KPSI, tapi ga tau siapa ketua KPSI-nya. Wah, kasian bener tuh ketua KPSI, ga terkenal, ga memasyarakat, ga populer, ga banget pokoknya….

Rudy : Pasti mau mlesetin nama yang aneh-aneh lagi neh….

Ane : (sambil tertawa renyah) Suerrr, kagak, ini serius. Yang Ane tau neh, ketua KPSI dari dulu, sesuai hasil RASN yang dilaksanakan pengurus klub-klub ISL, itu Tony Apriliani. Dan Ane belum pernah denger dia dipecat. Apes bener tuh si Saitony Rojim, jadi Exco dipecat, jadi ketua Pengprov Jabar dipecat, eh jadi ketua KPSI ga dianggep. Hadew,… (sambil tepok jidat).

Rudy : Sebentar Bang, bener juga sih, Ane juga inget itu. Oh iya, La Nyalla kan ketua PSSI versi KLB Ancol kalo gitu.

Ane : Ketua PSSI versi KLB Ancol?. Emang yang milih dia anggota PSSI gitu?. Bukannya yang milih mereka itu kroni-kroni di KPSI?. Tuh, lagi-lagi Ente terkena virus propaganda dan salah pemberitaan media. Kalo yang milih anggota KPSI, ya berarti dia itu ketua KPSI versi KLB Ancol. Enak bener ngaku-ngaku. Kalo bisa gitu, ah ntar Ane ngadain pemilihan di kantor, trus Ane bujuk temen-temen supaya milih Ane, trus Ane mendeklarasikan diri deh sebagai Gubernur DKI versi Pemilukadal Sunter, gantiin Jokowi. Habis itu Ane guling-guling di pasir sambil bilang Wouw gitu….

Rudy : (tertawa terbahak-bahak sampai ga bisa ngomong) Hadew…. Sumpah, ini yang bikin gw selalu ga pernah bosen ngobrol ama Bang Prex, ada aja kosakata baru & banyolan garing…. Koq Pemilukadal?.

Ane : Lha kan Pemilihan Umum Kepala Daerah Luar Biasa, makanya disingkat Pemilukadal. Jadi, sebenarnya yang terjadi dualisme itu di tubuh KPSI. PSSI dari kemaren-kemaren tetap satu. Timnas Garuda juga cuman satu, Timnas Indonesia juga cuman satu. Coba Ente cari pemberitaan mengenai sepak terjang Tony Apriliani dalam beberapa bulan terakhir. Nyaris ga ada, karena perannya diserobot ama Pak Haji Nyalla. Eh, malah tau-tau jadi manajer tim PON Jabar. Ga bergengsi banget, dari Ketum organisasi sepakbola paling kampungan, turun pangkat jadi manajer tim amatir. Hadew….

Rudy : (cukup lama diam dan merenung) Bener juga ya, yang dualisme itu malah KPSI ya, tapi kenapa mereka ga ribut?.

Ane : Ya sebagai sesama warga kampungan, mereka kan harus saling tepo seliro, kalau ribut-ribut sesama warga kampungan mah pamali gitu kata orang Sunda. Kasian Pa Mali tongtong, disalah-salahin terus ama orang Sunda. Ha… ha… ha….

Rudy : Okay Bang, Ane mau naruh tas dulu neh, ntar kita sambung lagi…. Tapi, sebentar, pertanyaan terakhir neh Bang, terus kita sebagai suporter harus ngapain dong dengan KPSI?.

Ane : Ya ngapain dipikirin. Mereka mau joging kek, mau nungging kek, mau guling-guling kek, emang ada urusan ama kita. Yang jelas federasi kita kan PSSI, timnas kita Timnas Garuda, Timnas Indonesia, yang laen biarin mereka sendiri yang ngurusin, kayak ga ada yang lebih penting aja, buang-buang energi. Mendingan kita siapkan energi dan suara kita untuk terus mendukung permainan Timnas kita, Timnas Garuda…..
 
Sumber : http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/10/04/dualisme-di-tubuh-kpsi/

Selasa, 02 Oktober 2012

Warkop Di OVJkan


Waktu itu lagi nonton ILC yang lagi ngebahas masalah tawuran..n gak sengaja tombol remote kepencet ke channel trans7, tiba tiba ada adegan Indro lagi dikeroyok pocong..tak kira ini lagi ada film jadul Warkop diputer..jadi langsung ketawa yg memang lucunya gak habis ditelan jaman. eh ternyata itu cuma potongan adegan warkop yg akan disketsakan di OVJ..haha pasti bakalan kocak banget nih... Disitu telah duduk Indro sebagai tamu kehormatan duduk disamping parto.
Hahhaa keluarlah si Desta yg kata Sule dia itu baru wayang magang yang sedang memerankan tokoh Dono atau Slamet anak Juragan tembakau paling kaya di daerahnya...sementara Sule keluar dengan jiketnya Indro..tapi malah lebih mirip ke Kasino dan langsung saja tukeran peran sama si Andre yg kental logat Banyumasnya...Sementara si Azis gagap berusaha keras menjiwai tokoh Nanu dengan logat Bataknya yang kental dalam Film pertama Warkop Prambors yang berjudul "Mana Tahan"..di sini Nunung berperan sebagai Elvi sukaesih yg berperan sebagai pembantu di kos2an tsb.
Dialog2 kocak Kasino di utarakan terus oleh sule..seperti kata Gila Lu Ndro, uka Gebeng Kecoak Buntung dll..yang tentu saja membuat Ma Indro ketawa seperti melihat jiwa teman2 seperjuangannya dulu hadir lagi di atas panggung OVJ. Semoga ke depan akan ada lagi pelawak2 cerdas dan melegenda seperti warkop.

Alaynya Status FB


Sial di warnet tadi begayaan pake pesen kopi kaleng 7rb, dan marlboro merah sebungkus 14rb, tau tau nya uangku kurang.. ohh keringat dingin , aku rogoh - rogoh lagi tas.. semua sisi, bagian depan , belakang , atas - bawah, sudah kubolak balik, eh nemu recehan seribuan logam tiga.. aku hitung hitung lagi uang di dompet.. astaga masih kurang 3.000 rupiaah.. oh aku celingak celinguk siapa tau ada sahabat di room kanan - kiri, tapi nihil , yang ada bapak - bapak maen poker, atau anak sma buka situs bokep.. oh apa yang harus kulakukan , aku intip operatornya.. aku amati apakah dia sedang dalam mood yang baik, atau sedang senewen, atau bagaimana, oh bagaimana aku harus mengatakan bahwa uangku kurang tiga ribu, setelah empat jam ngenet.. oh aku tutuo mata dan tarik nafass.. hfufhh.. aku kuatkan iman dan takwa, kuberikan senyum terbaikku selama aku hidup 26 tahun di dunia ini.. wokehhh, aku harus hadapi operator itu..kukatakan saja sejujurnya.. tapi baga
imana jika akhirnya aku? ohh aku tidak berani membayangkan betapa merahnya pipiku.. tanpa blash on.. hfuhh akhirnya ku siapkan KTPku senjataa andalan untuk ditahan dulu.. sementara aku keluar mencari solusi 3 ribu rupiah itu.. atm terdekat mungkin bisa membantu.. tapi bagaimana cara keluar dari sini... mana mungkin aku ngeloyor begitu saja, atau aku harus puji puji dia terlebih dahulu.. kukatakan saja kulitnya halus penuh perawatan.. mengkilap.. ahhh itu tindakan bodoh, kembali ke realita.. bahwa aku harus segera menuju meja itu dan melewati pintu hijau itu .. tapi kaki ini serasa 150 ton, berat sekali melangkah menuju meja itu.. serasa perjalanan jawa bali.. oh aku harus kuatkan tekad.. aku tarik nafas.. perlahan tapi pasti aku menuju ke meja itu.. dan memberikan senyum terbaik yang aku punya.. dan dalam sekali tarikan nafas.. kukatakan ' Mas , uang saya kurang 3rb, saya balik lagi ntar, ini KTP saya pake jaminan' ohaaaa dia mengangguk. dan aku melanggkah keluar warnet itu dngan perasaan bercampur aduk.. aku serasa keluar gedung KPK, atau Polres atas tuduhan pelanggaran pasal berlapis : ke warnet dan uang kurang 3rb..