OM SWASTIASTU

Semangat Membara Berjiwa Pemenang

Laskar Dewata

BRIGAZ LASKAR DEWATA

Mari Bergabung Bersama Kami

Sekehe Demen BRIGAZ Mendukung Bali Devata

Semangat Puputan

Akan Kembali Menggelora Di Stadion Dipta

TIMNAS MERAH PUTIH

Apapun yang terjadi Merah Putih tetap harus berkibar di langit yang biru

Senin, 31 Januari 2011

Laskar Dewata & Stadion Dipta For Bali Devata FC


Sempurna itulah kata yang tepat untuk Bali Devata FC setelah 3x pertandingan yang dilakoni. 2x menang tandang dan 1x menang kandang tanpa kebobolan sekalipun dan sekarang bertengger di di peringkat 2 klasmen sementara Liga Primer Indonesia dan hanya kalah selisih goal dari pemuncak klasmen sementara Persebaya 1927 yang diperkuat penyerang asal Bali I Made Wirahadi. perfomance Bali Devata pantas kita ancungi jempol 2x kemenangan tandang merupakan prestasi yang luar biasa dan merupakan sejarah baru persepakbolaan Bali. Bagaimana tidak bermain di luar kandang yang nan jauh di sana saja Bali Devata bisa menjungkalkan lawannya tanpa kebobolan sekalipun. Kuatnya pertahanan dibarengi dengan dengan kejelian dalam memanfaatkan  sekecil apapun untuk menjadi goal adalah perpaduan yang luar biasa. namun perlu diingat dan diwaspadai agar kita jangan dulu takabur karena perjalanan menuju tangga juara masih masih panjang.
Banyaknya Fanspage Bali Devata di jejaring sosial juga mengisyaratkan besarnya animo masyarakat untuk mendukung eksistensi Bali Devata. Kami juga membuat Fanspage yang beralamat di  http://www.facebook.com/pages/Semeton-Bali-Devata-FC-Laskar-Dewata-/180812225274644 yang bertujuan untuk menampung aspirasi Masyarakat pecinta bola khususnya Laskar Dewata agar selalu mendapatkan info-info terkini tentang Bali Devata FC dan juga Info tentang Persepakbolaan lainnya. Semoga bermaanfaat bagi kita semua.
Pertandingan kandang perdanapun masih menyisakan banyak cerita unik, yaitu untuk pertamakalinya Stadion Dipta dipenuhi penonton lebih dari 18000 orang dan menurut Ketua LKJ, ini merupakan suatu rekor tersendiri bagi Dipta. Dan Kita yakin kalau Laskar Dewata pasti akan mampu memenuhi Stadion Dipta pada tanggal 6 Februari saat laga kandang melawan Jakarta 1928 dan laga kandang berikutnya. Kita akan tunjukkan kepada tim Ibu Kota kalo Bali pun punya suporter yang Fanatik, Kreatif namun tidak Anarkis. Dan kita semua berharap agar Stadion Dipta menjadi HomeBase tetap dari Bali Devata FC. Karena Stadion Dipta jelas satu satunya Stadion yang mampu menampung seluruh anggota suporter Laskar Dewata yang berasal dari seluruh penjuru Bali. Kita bentangkan spanduk dan nyanyikan yel yel agar menjadikan Dipta sebagai Home Base tetap Bali Devata..dan semoga Bali Devata Mampu mencapai prestasi tertinggi yaitu menjadi Juara Liga Primer Indonesia. Sing Kene Sing Keto Jeg PUPUTAN.......!!!!!!!!!! Because We Are LASKAR DEWATA..!!!!!!!!!!

Senin, 24 Januari 2011

Laskar Dewata


Wadah suporter dari Bali Devata Football Club. Belum dilaunching secara resmi, semoga saja cepat diresmikan dan pihak klub bersedia memfasilitasi. Laskar Dewata terdiri dari gabungan LKJ, LCM, Lanata dan kelompok suporter seluruh Bali. Kemarin ketika pertandingan Bali devata FC vs Manado United yang berakhir dengan kemenangan Bali Devata, Semeton Laskar Dewata yang hadir sekitar 18 ribuan orang dan saya yakin jika ini sudah dilaunching secara resmi jumlah Laskar Dewata yang hadir pasti lebih banyak lagi. Adanya tribun yang kosong di bagian utara stadion itu disebabkan oleh kurangnya promosi tentang pertandingan. sehingga banyak semeton yang tidak tahu kalau hari itu ada pertandingan bola tingkat nasional. semoga kedepannya promosi semakin gencar dan juga mohon bantuan semeton yang suka online agar ikut mempromosikan Laga laga yang akan di jalani klub kebanggaan masyarakat Bali.
Laskar Dewata yang hadir kemarin juga menggunakan kaos suporter yang mayoritas menggunakan tiga warna yaitu Merah, Putih dan Hitam. antusiasme semeton Laskar Dewata juga ditunjukkan dengan membawa spanduk bendera dan pernak pernik lainnya. ada juga yang baru membeli di areal stadion. Belum ada atribut resmi untuk warna kostum suporter. Namun menurut pernyataan Pak Roso Daras yang saya kutip di blog resminya "Hingga saat ini, belum. Segala sesuatu terkait aksesoris klub, masih dalam tahap rancangan dan pembuatan."
Tentang penggunaan Stadion Dipta juga masih dalam tahap perundingan. Menurut berita  pihak Bali Devata baru mendapat ijin 2 kali pertandingan di Stadion Dipta. Semoga stadion dipta bisa menjadi Home Base permanen, karena dibandingkan dengan stadion Ngurah Rai, Stadion dipta lebih banyak memiliki keunggulan diantaranya :

* Kapasitas penonton yang bisa mencapai 50ribu orang, jauh lebih banyak dari pada stadion Ngurah Rai yang hanya mampu menampung 12ribu orang.

* Areal parkir yang lebih luas.
* Letaknya yang berada
* Menonton lebih nyaman
* Tidak Macet
Dll


Kemarin jumlah penonton yang hadir sekitar 18ribu dan kemungkinan besar partai berikutnya penontonnya lebih banyak...sehingga stadion Ngurah Rai tak mungkin menampung seluruh penonton yang hadir. Jadi menurut saya Stadion Dipta sebagai pilihan yg terbaik. Semoga hal ini menjadi pertimbangan. Namun ini semua kembali ke pihak klub semoga segera menemui kesepakatan dengan pemkab Gianyar.
Sing Kene Sing Keto Jeg PUPUTAN.......!!!!!!!!!! Because We Are LASKAR DEWATA

NB : Kunjungi juga http://www.facebook.com/pages/Semeton-Bali-Devata-FC-Laskar-Dewata-/180812225274644

Minggu, 16 Januari 2011

Semeton Bali Devata FC ( Laskar Dewata )

Bali Devata seperti mengembalikan secercah harapan masyarakat Bali yang telah lama haus akan hiburan sepakbola. Disambut antusias para tokoh maupun seluruh masyarakat pecinta bola yang seakan kembali menemukan gairah hidupnya yang telah lama terkubur. Klub ini terwujud karena terbentuknya Liga Primer Indonesia (LPI) yang bertujuan untuk membentuk suatu kompetisi yang diikuti oleh klub-klub yang dikelola secara profesional tanpa menggrogoti dana APBD. walaupun ditentang keras oleh PSSI, LPI mendapat sambutan yang antusias dari sebagian besar masyarakat pecinta bola yang sudah muak dengan politisasi sepakbola.

Hal ini tentu saja membawa angin segar bagi masyarakat dan pecinta bola di Bali. Tenggelamnya beberapa klub sepakbola kebanggaan terobati dengan lahirnya klub sepakbola baru, yang dikenal dengan sebutan Bali Devata. Bali memiliki sejarah bola yang lumayan mentereng di kancah nasional. Nama besar pesepakbola Rae Bawa dan Putu Yasa sudah lama tenggelam. Klub sepakbola di Pulau Dewata yang pernah menjadi kebanggaan masyarakatnya, seperti Gelora Dewata, Perseden, dan Persegi pun telah tenggelam.

"Bersamaan dengan tenggelamnya pesepakbola dan klub-klub yang pernah membawa nama Bali di pentas nasional tenggelam pula jagat bola di Bali. Masyarakat Bali bermimpi tentang lahirnya sebuah klub sepak bola yang bisa membawa Bali di pentas liga nasional," kata CEO Bali Devata Roso Daras di sela-sela peluncuran klub sepakbola ini di Stadium Cafe, Sanur, Denpasar, Rabu (5/1/2011).
Asa itu pun muncul di 2010, ketika LPI digagas. Bali yang memiliki sejarah sepakbola namun telah surut berusaha untuk ikut terlibat dalam ajang ini. "Bali menjadi salah satu daerah yang wajib ikut. Sejak itu persiapan membentuk klub dirancang," ujar Roso.

Sejak itulah, penggila bola dan masyarakat Bali merancang klub yang bisa berkiprah di sebuah liga yang dikelola secara profesional di pentas nasional. Bali Devata
didirikan oleh tim yang terdiri dari Arya Abhiseka, Yon Moeis (LPI Pusat) dan I Made Raymond, penggila bola Bali. Konsorsium LPI kemudian yang menugaskan Roso Daras sebagai CEO pertama yang memimpin klub yang bernaung di bawah badan usaha PT Bali Dewata United.

Bali Devata telah resmi diperkenalkan kepada masyarakat Bali. Peluncurannya mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Bali. Peluncuran itu dihadiri oleh beberapa kepala daerah, seperti Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Bupati Bangli Made Gianyar, Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta, Wakil Wali Kota Denpasar Jaya Negara, dan anggota DPR RI asal Bali Gede Pasek Suardika.

Bali Devata mengusung maskot Naga Banda, sebuah simbol keagungan dan keistimewaan. Secara filosofi, maskot Naga Banda mencengkeram bola dalam lingkaran Tridatu memiliki makna Bali Devata diharapkan membawa spirit Tridatu. Bijaksana (Satwam) yang dalam bahasa olah araga disebut sportif, energi (Rajah) dan kompak bersatu (Tamah) menuju puncak prestasi (keagungan). "Target kita adalah menjadi juara LPI," kata Roso.

Klub yang bermaskot Naga Banda sambil mencengkeram bola ini masih bermaterikan 18 orang pemain yang didominasi pemain lokal dan dua legiun asing yang telah resmi
bergabung. Selama LPI bergulir, Bali Devata akan bermarkas di Stadion Ngurah Rai, Denpasar. Sedangkan, stadion Kapten Dipta akan menjadi lapangan alternatif. Stadion Ngurah Rai akan segera diperbaiki sehingga bisa digunakan untuk laga tandang pada awal Februari.

"Kita sangat siap 99 persen. Penggunaan stadion Ngurah Rai sebagai base akan disepakati setelah penandatangan MoU dengan Pemerintah Bali.. Kita akan merenovasi lapangan, kamar ganti, dan tribun. Semua biaya ditanggung LPI. Kita mendapatkan hak pakai," kata Roso.

Bali Devata dibesut oleh pelatih asal Belanda, Willy Scheepers. Ia pernah menjadi pemain di Liga Belanda PSV Eindhoven. Sebelum melatih Bali Devata, ia pernah berkarier sebagai pelatih sebuah klub di Jerman, Swiss, dan Yunani.

Profil Bali Devata
CEO : Roso Daras
Team Manager : I Made Raymond
Ass. Team Mgr : Ryan Ishkak
Pelatih : Willy Scheepers (Belanda)
Julukan : Laskar Dewata
Stadion : Ngurah Rai & Dipta Gianyar
Berdiri : 10 November 2010


Dan pada tanggal 16 januari 2011 Bali Devata menjalani laga perdana di kandang Real Mataram. Dan dengan Semangat, Usaha dan Doa  Tim Bali Devata memanfaatkan dengan maksimal keuntungan suprlus pemain saat melawat ke Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (16/1), menghadapi tuan rumah Real Mataram dalam laga perdana Liga Primer Indonesia (LPI) 2010. Gol... tunggal lewat sundulan Ketut Mahendra delapan menit setelah babak kedua bergulir mengantarkan kemenangan 1-0 bagi Bali Devata.
Keberhasilan Bali Devata mencuri poin maksimal di kandang lawan tak terlepas dari dikeluarkannya pemain Real Mataram Ali Markus yang menerima kartu kuning kedua alias kartu merah ketika babak pertama berusia 35 menit. Setelah tertinggal, tuan rumah yang defisit pemain mencoba menekan pertahanan Bali Devata. Namun, lemahnya kreasi peluang dan penyelesaian akhir membuat usaha Real Mataram kandas. Skor 1-0 untuk Bali Devata bertahan sampai bubaran.


Namun jangan berpuas dulu, karena menurut catatan pelatih, masih banyak kekurangan yang harus perlu dibenahi, seperti masalah stamina, penyelesaian akhir, kerjasama lini tengah dan belakang yg belum begitu padu. Ya apapun itu kita patut bersyukur karena pada laga perdana dan bahkan di laga tandang ini kita mampu merebut poin penuh. Dan semoga hal ini berlanjut di partai selanjutnya yang diadakan di Home Base di stadion Dipta Gianyar pada tanggal 23 januari nanti. mari KETOG SEMPRONG penuhi Stadion Dipta untuk memberi dukungan penuh ke Bali Devata FC untuk meretas mimpi masyarakat Bali.
SALAM PUPUTAN...!!!!!! http://www.facebook.com/profile.php?id=100001721977084#!/pages/Semeton-Bali-Devata-FC-Laskar-Dewata-/180812225274644
Sumber : Dari berbagai sumber dan catatan yg didaur ulang.