Rabu, 21 Maret 2012

Kumbakarna Karebutan, pinaka cihna bikas manusa di jaman kali

One day before Nyepi is Pengrupukan Day...keto yen ngomong jak bule hehe...Ya Hari Pengrupukan adalah hari yang ditunggu tunggu oleh para pemuda-pemudi dimana akan diadakan parade Ogoh ogoh yaitu street festival terbesar dan terunik: tak ada EO, tak ada promo, tak perlu ijin tapi polisi bersiaga full team. Di hari inilah kami pemuda hindu mengarak ogoh-ogoh yang sudah kami buat selama sebulan penuh tanpa mengenal lelah sebagai bagian dari tradisi budaya untuk menyambut hari raya Tahun baru saka alias Nyepi.
Dan Tahun ini STT Dharma Graha Yowana mengambil Tema Kumbakarna Karebutan. Tema ini diambil dari kenyataan kehidupan masyarakat sekarang yang dipenuhi kesrakahaan dan keangkaramurkaan..selalu berebutan dalam segala hal tanpa memperdulikan lagi norma-norma yang ada dengan kata lain menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
diarseteki oleh kadek arim yang memang sudah berpengalaman dalam bidang kesenian dan dibantu segenap anggota STT dan bantuan dari adat tengah akhirnya Kumbakarna Karebutan siap di arak keliling desa. Semoga lancar dan damai selalu. Rahajeng Nyanggra Rahinan Jangat NYEPI tahun saka 1934
Kumbakarna dikisahkan Ramayana memiliki kepribadian baik, jujur, pemberani bahkan sering menasihati dan mengkritik Rahwana, sang Raja Alengka (kakak kandungnya sendiri) yang menjalankan pemerintahan negara dengan sewenang-wenang. Anak-anak ...Kumbakarna (Kumba Aswani dan Aswani Kumba) bahkan dipenjara oleh Rahwana karena sering mengkeritik dan menjadi oposan, karena kesewenang-wenangannya. Tokoh Kumbakarna memang tokoh ciptaan dalam sebuah cerita mashur, Ramayana. Namun sifat yang dilambangkan dalam pribadi tokoh ini merupakan mutiara yang perlu ditiru oleh kita, termasuk para politisi kita saat ini. Pelajaran-pelajaran tersebut diantaranya :
 * pertama, kelebihan tidak menjadikannya sombong, pongah dan bermegah-megahan. Kita tahu bahwa sebagai adik tertua dari Raja mashur dan disegani, tentunya semua keinginan apapun akan terpenuhi. Namun tokoh ini justru hidup sederhana dan tinggal menyepi di luar keraton.
 *Kedua, selalu mengkeritik dan menyerang raja, jikalau menurutnya salah dan sewenang-wenang. Walaupun pejabat tersebut masih kakak kandungnya sendiri. Bagi tokoh ini tidak ada tempat baginya untuk melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). 
*Ketiga, tidak lari dari perjuangan ketika negara dalam bahaya. *Keempat, tidak terpengaruh oleh kesewenang-wenangan dan kondisi lingkungan yang timpang. Tokoh ini rela di cap oposan oleh kakaknya sendiri. Bayangkan jika para politisi kita saat ini bermental seperti Kumbakarna ini, maka negara Indonesia akan makmur. Semoga saja.

0 komentar:

Posting Komentar