Bali Devata seperti mengembalikan secercah harapan masyarakat Bali yang telah lama haus akan hiburan sepakbola. Disambut antusias para tokoh maupun seluruh masyarakat pecinta bola yang seakan kembali menemukan gairah hidupnya yang telah lama terkubur. Klub ini terwujud karena terbentuknya Liga Primer Indonesia (LPI) yang bertujuan untuk membentuk suatu kompetisi yang diikuti oleh klub-klub yang dikelola secara profesional tanpa menggrogoti dana APBD. walaupun ditentang keras oleh PSSI, LPI mendapat sambutan yang antusias dari sebagian besar masyarakat pecinta bola yang sudah muak dengan politisasi sepakbola.
Hal ini tentu saja membawa angin segar bagi masyarakat dan pecinta
bola di Bali.
Tenggelamnya beberapa klub sepakbola kebanggaan terobati dengan lahirnya
klub sepakbola baru, yang dikenal dengan sebutan Bali Devata. Bali
memiliki sejarah bola yang lumayan mentereng di kancah
nasional. Nama besar pesepakbola Rae Bawa dan Putu Yasa sudah lama
tenggelam. Klub sepakbola di Pulau Dewata yang pernah menjadi kebanggaan
masyarakatnya, seperti Gelora Dewata, Perseden, dan Persegi pun telah
tenggelam.
"Bersamaan
dengan tenggelamnya pesepakbola dan klub-klub yang pernah membawa nama
Bali di pentas nasional tenggelam pula jagat bola di Bali. Masyarakat
Bali bermimpi tentang lahirnya sebuah klub sepak bola yang bisa membawa
Bali di pentas liga nasional," kata CEO Bali Devata Roso Daras di
sela-sela peluncuran klub sepakbola ini di Stadium Cafe, Sanur,
Denpasar, Rabu (5/1/2011).
Asa itu pun muncul di 2010, ketika LPI digagas. Bali yang memiliki
sejarah sepakbola namun telah surut berusaha untuk ikut terlibat dalam
ajang ini. "Bali menjadi salah satu daerah yang wajib ikut. Sejak itu
persiapan membentuk klub dirancang," ujar Roso.
Sejak itulah,
penggila bola dan masyarakat Bali merancang klub yang bisa berkiprah di
sebuah liga yang dikelola secara profesional di pentas nasional. Bali
Devata
didirikan oleh tim yang terdiri dari Arya Abhiseka, Yon Moeis
(LPI Pusat) dan I Made Raymond, penggila bola Bali. Konsorsium LPI
kemudian yang menugaskan Roso Daras sebagai CEO pertama yang memimpin
klub yang bernaung di bawah badan usaha PT Bali Dewata United.
Bali
Devata telah resmi diperkenalkan kepada masyarakat Bali. Peluncurannya
mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten di Bali. Peluncuran itu dihadiri oleh beberapa kepala daerah,
seperti Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Bupati
Bangli Made Gianyar, Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta, Wakil Wali
Kota Denpasar Jaya Negara, dan anggota DPR RI asal Bali Gede Pasek
Suardika.
Bali Devata mengusung maskot Naga Banda, sebuah simbol
keagungan dan keistimewaan. Secara filosofi, maskot Naga Banda
mencengkeram bola dalam lingkaran Tridatu memiliki makna Bali Devata
diharapkan membawa spirit Tridatu. Bijaksana (Satwam) yang dalam bahasa
olah araga disebut sportif, energi (Rajah) dan kompak bersatu (Tamah)
menuju puncak prestasi (keagungan). "Target kita adalah menjadi juara
LPI," kata Roso.
Klub yang bermaskot Naga Banda sambil
mencengkeram bola ini masih bermaterikan 18 orang pemain yang didominasi
pemain lokal dan dua legiun asing yang telah resmi
bergabung. Selama
LPI bergulir, Bali Devata akan bermarkas di Stadion Ngurah Rai,
Denpasar. Sedangkan, stadion Kapten Dipta akan menjadi lapangan
alternatif. Stadion Ngurah Rai akan segera diperbaiki sehingga bisa
digunakan untuk laga tandang pada awal Februari.
"Kita sangat
siap 99 persen. Penggunaan stadion Ngurah Rai sebagai base akan
disepakati setelah penandatangan MoU dengan Pemerintah Bali.. Kita akan
merenovasi lapangan, kamar ganti, dan tribun. Semua biaya ditanggung
LPI. Kita mendapatkan hak pakai," kata Roso.
Bali Devata dibesut
oleh pelatih asal Belanda, Willy Scheepers. Ia pernah menjadi pemain di
Liga Belanda PSV Eindhoven. Sebelum melatih Bali Devata, ia pernah
berkarier sebagai pelatih sebuah klub di Jerman, Swiss, dan Yunani.
Profil Bali Devata
CEO : Roso Daras
Team Manager : I Made Raymond
Ass. Team Mgr : Ryan Ishkak
Pelatih : Willy Scheepers (Belanda)
Julukan : Laskar Dewata
Stadion : Ngurah Rai & Dipta Gianyar
Berdiri : 10 November 2010
Dan pada tanggal 16 januari 2011 Bali Devata menjalani laga
perdana di kandang Real Mataram. Dan dengan Semangat, Usaha dan Doa Tim
Bali Devata memanfaatkan dengan maksimal
keuntungan suprlus pemain saat melawat ke Stadion Maguwoharjo, Sleman,
Minggu (16/1), menghadapi tuan rumah Real Mataram dalam laga perdana
Liga Primer Indonesia (LPI) 2010. Gol... tunggal lewat sundulan Ketut Mahendra delapan menit setelah babak kedua bergulir mengantarkan kemenangan 1-0 bagi Bali Devata.
Keberhasilan
Bali Devata mencuri poin maksimal di kandang lawan tak terlepas dari
dikeluarkannya pemain Real Mataram Ali Markus yang menerima kartu kuning
kedua alias kartu merah ketika babak pertama berusia 35 menit. Setelah
tertinggal, tuan rumah yang defisit pemain mencoba menekan pertahanan
Bali Devata. Namun, lemahnya kreasi peluang dan penyelesaian akhir
membuat usaha Real Mataram kandas. Skor 1-0 untuk Bali Devata bertahan
sampai bubaran.
Namun jangan berpuas dulu, karena menurut catatan pelatih, masih banyak kekurangan yang harus perlu dibenahi, seperti masalah stamina, penyelesaian akhir, kerjasama lini tengah dan belakang yg belum begitu padu. Ya apapun itu kita patut bersyukur karena pada laga perdana dan bahkan di laga tandang ini kita mampu merebut poin penuh. Dan semoga hal ini berlanjut di partai selanjutnya yang diadakan di Home Base di stadion Dipta Gianyar pada tanggal 23 januari nanti. mari KETOG SEMPRONG penuhi Stadion Dipta untuk memberi dukungan penuh ke Bali Devata FC untuk meretas mimpi masyarakat Bali.
SALAM PUPUTAN...!!!!!! http://www.facebook.com/profile.php?id=100001721977084#!/pages/Semeton-Bali-Devata-FC-Laskar-Dewata-/180812225274644
Sumber : Dari berbagai sumber dan catatan yg didaur ulang.